Senin 19 Feb 2024 15:53 WIB

Polisi Usut Kasus Perundungan Libatkan Anak Artis di Sekolah Binus Serpong

Penyidik sedang mengusut laporan terkait dengan adanya perundungan di sekolah elite.

Rep: Ali Mansur/ Red: Erik Purnama Putra
Aksi perundungan terjadi di sekolah elite di Serpong, Kota Tangsel (ilustrasi).
Foto: Dok Kemenag
Aksi perundungan terjadi di sekolah elite di Serpong, Kota Tangsel (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi mulai mengusut kasus dugaan perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah elite Binus School Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten. Kasus perundungan tersebut memakan korban seorang siswa yang harus dirawat di rumah sakit usai mendapatkan tindakan kekerasan dari para seniornya.

Kasus itu pertama kali muncul dan viral di media sosial X. "Sudah kita tindak lanjuti, penyidik mendatangi rumah sakit untuk minta keterangan klarifikasi kepada korban serta cek TKP (tempat kejadian perkara)," kata Kasat Reskrim Polres Metro Tangsel AKP Alvino Cahyadi saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (19/2/2024).

Pertama kali dugaan tindakan perundungan di sekolah elite tersebut diinformasikan oleh akun X @bospurwa. Dalam unggahannya, aksi perundungan terjadi di sebuah warung belakang sekolahan dan korban merupakan calon anggota geng yang sedang diuji.

Korban harus melakukan beberapa hal yang diminta oleh senior. Mulai membelikan makan hingga harus menerima ketika mendapat kekerasan fisik. Kemudian, korban yang belum diketahui identitasnya tersebut diikat di sebuah tiang, lalu dipukuli dengan menggunakan balok kayu.

Pada saat kejadian penganiayaan itu beberapa siswa lainnya diduga ikut menertawakan dan merekam aksi tersebut. Beberapa pelaku yang diduga terlibat juga sudah dihukum pihak sekolah. Diduga salah satu anak dari artis berinisial VR juga terlibat dalam aksi perundungan tersebut. 

"Terkait anak artis, masih didalami, mohon waktu," ucap Alvino. Menurut dia, kondisi korban mengalami sejumlah luka akibat perundungan dari para seniornya di sekolah tersebut.

Saat ini, korban masih menjalani perawatan di rumah sakti dan pihaknya juga masih mendalami kasus yang ada. Karena itu, aparat belum dapat membeberkan lebih detail terkait terduga pelaku dan kronologis perundungan tersebut. "(Kondisi korban) ada luka, untuk detail lukanya menunggu hasil dari dokter," kata Alvino

Hal senada juga disampaikan Kasie Humas Polres Metro Tangsel, Iptu Wendy Afrianto. Dia menyebut, penyidik sedang mengusut laporan terkait dengan adanya perundungan di sekolah elite tersebut. Saat ini, penyidik masih terus melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang disebut ada di lokasi saat aksi perundungan terjadi.

"Masih dilakukan pemeriksaan oleh penyidik terhadap semua saksi-saksi yang ada," jelas Wendy.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement