Senin 19 Feb 2024 15:58 WIB

Pertemuan Jokowi-Paloh dan SBY-Prabowo Berkaitan? Ini Analisis Guru Besar Politik

Guru besar politik Unand sebut pertemuan Jokowi-Paloh dan SBY-Prabowo beda konteksnya

Rep: Febrian Fachri/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri). Guru besar politik Unand sebut pertemuan Jokowi-Paloh dan SBY-Prabowo beda konteksnya.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri). Guru besar politik Unand sebut pertemuan Jokowi-Paloh dan SBY-Prabowo beda konteksnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Ilmu Politik Universitas Andalas, Asrinaldi, menilai pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Surya Paloh di Istana, Ahad (18/2/2024) kemarin tidak berkaitan dengan pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono, di Pacitan, Sabtu (17/2/2024). Menurut Asrinaldi, dua pertemuan tersebut memiliki konteks yang berbeda.

"Saya kita itu tidak berkaitan. Prabowo dan SBY kan sekarang di koalisi yang sama. Sedangkan pertemuan Jokowi dengan Surya Paloh antara dua kubu yang berbeda untuk Pemilu 2024 ini," kata Asrinaldi, Senin (19/2/2024). 

Baca Juga

Asrinaldi menyebut Prabowo menemui SBY di Pacitan merupakan bagian dari konsolidasi koalisi Indonesia Maju yang menurut hasil Quick Count berbagai lembaga survei sudah menang di atas 50 persen atau satu putaran. Sehingga Prabowo dan SBY kata dia akan berbicara mengenai posisi strategis untuk kader-kader Partai Demokrat di pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024-2029. 

Asrinaldi meyakini Demokrat akan meminta posisi menteri yang strategis karena merasa berjasa memenangkan pasangan 02 terutama di wilayah Jawa Timur.