Senin 19 Feb 2024 17:36 WIB

Federasi Buruh Pelabuhan India Tolak Tangani Pengiriman Kargo Senjata ke Israel

Federasi Buruh Pelabuhan India merespons seruan serikat pekerja Palestina.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Reiny Dwinanda
Warga Palestina di pasar di Rafah, Jalur Gaza, Ahad, (18/2/2024). Respons seruan serikat pekerja Palestina, Federasi Pekerja Transportasi Air India tolak tangani pengiriman senjata ke Israel.
Foto: AP Photo/Fatima Shbair
Warga Palestina di pasar di Rafah, Jalur Gaza, Ahad, (18/2/2024). Respons seruan serikat pekerja Palestina, Federasi Pekerja Transportasi Air India tolak tangani pengiriman senjata ke Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Federasi Pekerja Transportasi Air India menolak menangani pengiriman kargo senjata ke Israel. Federasi tersebut mewakili 3.500 pekerja di 11 pelabuhan utama India.

"Kami para pekerja pelabuhan, bagian dari serikat pekerja, akan selalu menentang perang dan pembunuhan (terhadap) perempuan dan anak-anak yang tidak bersalah," kata Federasi Pekerja Transportasi Air India dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Al Arabiya, Senin (19/2/2024).

Baca Juga

Mereka menyebut, serangan Israel belum lama ini terhadap Jalur Gaza telah menjerumuskan ribuan warga Palestina ke dalam penderitaan yang sangat besar. "Perempuan dan anak-anak hancur tercacah dalam perang. Para orang tua tidak dapat mengenali anak-anak mereka yang tewas dalam pengeboman," ungkap Federasi Pekerja Transportasi Air India.

Sekretaris Jenderal Federasi Pekerja Transportasi Air India, T Narendra Rao, mengungkapkan, pernyataan tentang penolakan pengiriman kargo senjata ke Israel dirilis organisasinya sebagai respons atas seruan serikat pekerja Palestina. Kendati demikian, Rao mengatakan, sejauh ini, pihaknya belum menemukan laporan apa pun mengenai pengiriman senjata ke Israel dari pelabuhan-pelabuhan India.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement