Senin 19 Feb 2024 17:49 WIB

Real Count Sudah 56 Persen Data, Suara PSI Masih Belum Capai Ambang Batas Parlemen

Elite PSI optimistis mereka bisa penuhi ambang batas dan lolos ke Senayan.

Rep: Febryan A/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep
Foto: Edi Yusuf/Republika
Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penghitungan suara yang dilakukan KPU atau real count sudah menggunakan 56 persen lebih data TPS. Namun, raihan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) masih belum menembus angka 4 persen yang merupakan syarat minimal untuk mendapatkan kursi DPR RI atau ambang batas parlemen (parliamentary threshold).

PSI tercatat baru meraih 1,66 juta suara atau 2,61 persen dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) DPR RI. Partai yang dipimpin putra bungsu Presiden Jokowi itu butuh 1,39 persen suara lagi agar bisa menjadi partai parlemen yang bermarkas di Senayan, Jakarta.

Baca Juga

Raihan suara itu dipublikasikan oleh KPU di laman web http://pemilu2024.kpu.go.id/. Real count yang ditampilkan itu menggunakan data dari 56,84 persen TPS atau 467.910 dari total 823.236 TPS.

Sementara itu, elite PSI beberapa hari lalu mengaku masih optimistis partainya bakal lolos ke parlemen. Anggota Dewan Pembina PSI, Ratu Isyana Bagoes Oka menyebut, partainya sudah meraih 4,2 persen suara dalam Pileg DPR 2024 berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count internal.

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menyatakan, kepastian partainya melaju ke Senayan akan diketahui setelah KPU selesai melakukan penghitungan suara secara manual berjenjang. Karena itu, dia meminta seluruh kader PSI untuk mengawal proses rekapitulasi suara yang dilakukan KPU.

"Saya instruksikan kepada teman-teman semua untuk mengawal proses suara karena rekapitulasi suara yang dilakukan KPU belum rampung," kata putra bungsu Presiden Jokowi itu, Jumat (16/2/2024).

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement