REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan jika pemilihan umum (Pemilu) hanya berjalan satu putaran maka bisa menghemat anggaran hingga Rp40 triliun.
"Kalau kita sih berharap seperti yang saya sampaikan, kalau bisa satu putaran cukuplah. Sehingga Rp40 triliun itu cukup besar, jadi kalau diberikan beras, mungkin wartawan seluruh Indonesia bisa satu tahun ga perlu belanja itu," ujar Muhadjir di Jakarta, Senin.
Masa pencoblosan Pemilu calon presiden dan wakil presiden hingga legislatif telah usai dilaksanakan. Dari berbagai macam hasil hitung cepat lembaga survei, salah satu pasangan diprediksi bakal menang satu putaran.
Kendati Pemilu kemungkinan berjalan satu putaran, Muhadjir enggan bicara lebih jauh soal hasil hitung cepat sampai pengumuman penetapan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU)."Kan, yang menjadi rujukan bukan quick count, bukan survei, tetapi nanti pada saat di mana KPU mengumumkan secara resmi," katanya.
Menurutnya, pemerintah siap saja menyiapkan dana jika Pemilu harus digelar dua putaran. Kementerian Keuangan sudah menandai anggaran setiap kementerian/lembaga.
"Jadi nanti kalau ada putaran kedua, anggaran itu yang akan dipakai, memang biasanya nanti akan ada data APBN perubahan, kan, ya. Tapi dari pada begitu akan lebih baik ga berubah," kata dia.
Menurutnya, apabila
Pemilu satu putaran terealisasi, maka anggaran dapat dialihkan untuk dana sosial masyarakat hingga penanganan kemiskinan ekstrem."Kemudian risiko fiskal juga bisa dikurangi, kemudian juga iklim investasi juga akan bisa lebih mungkin lebih kondusif dibanding seandainya harus ada putaran kedua dan seterusnya," kata dia.
sumber : Antara