Selasa 20 Feb 2024 05:27 WIB

Caleg Gagal Kemudian Tarik Bantuan, Bagaimana Cara Legowo Menerima Kekalahan?

Bukan hal yang mudah bagi sebagian caleg untuk menerima kegagalan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Pemilu (Ilustrasi). Bukan hal yang mudah bagi sebagian caleg untuk menerima kegagalan.


Foto: republika/mardiah
Pemilu (Ilustrasi). Bukan hal yang mudah bagi sebagian caleg untuk menerima kegagalan.



REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak sedikit calon anggota legislatif (caleg) yang melakukan upaya besar agar bisa berhasil dalam Pemilu Legislatif 2024. Oleh karena itu, bukan hal yang mudah bagi sebagian caleg untuk menerima kegagalan.

Belum lama ini misalnya viral seorang caleg yang menarik bantuan karena perolehan suara mereka dalam Pemilu Legislatif 2024 tak sesuai harapan. Ada pula sejumlah caleg yang dilaporkan mengalami stres karena mengalami kegagalan dalam Pemilu Legislatif 2024.

Baca Juga

"Tak ada seorang pun dari kita suka untuk mengalami kekalahan dan kegagalan," ujar psikoterapis Melinda Fouts PhD, seperti dilansir Forbes pada Ahad (18/2/24).

Ketika menghadapi kegagalan, orang-orang mungkin akan merasakan sejumlah emosi yang membuat mereka semakin terpaku pada kegagalan tersebut. Beberapa di antaranya adalah rasa malu, frustrasi, marah, menyesal, takut akan prasangka atau penilaian orang lain, hingga merasa diri sendiri tidak cukup baik.

"Emosi-emosi kuat ini bisa membuat orang-orang sulit untuk tidak menganggap kegagalan sebagai masalah pribadi," kata Fouts. Alih-alih melihat kegagalan sebagai jalan buntu.

Fouts mengatakan orang-orang perlu mengubah sudut pandang mereka terhadap kegagalan. Menurut Fouts, kegagalan merupakan sebuah pelajaran yang dapat mengarahkan orang-orang ke jalan yang baru dan lebih baik.

"Dari pada berkata kepada diri sendiri 'saya gagal', ganti dengan 'saya sudah berusaha dengan cara ini dan tidak berhasil saya akan mencari cara lain'," kata Fouts.

Setelah mengubah sudut pandang, hal lain yang perlu dilakukan menurut Fouts adalah mengelola emosi yang muncul. Fouts menganjurkan orang-orang yang mengalami kegagalan untuk mengidentifikasi perasaan negatif seperti apa yang paling kuat mereka rasakan.

Dengan mengidentifikasi perasaan ini, orang-orang yang mengalami kegagalan akan lebih mudah untuk mengelola emosi tersebut. Hal senada juga diungkapkan oleh penulis Doug Sandler.

Sandler mengungkapkan bahwa kegagalan tak seharusnya dihadapi dengan keputusasaan. Sandler lalu mengungkapkan beberapa hal yang bisa dilakukan agar orang-orang dapat menghadapi kegagalan dengan baik dan bangkit dari kegagalan tersebut.

Berikut ini adalah lima hal di antaranya, seperti dilansir Huffington Post:

1. Ambil pelajaran dan lihat peluang di balik kegagalan.

2. Cari bimbingan dan masukan dari orang yang lebih ahli untuk melakukan perbaikan.

3. Pikul tanggung jawab dan jangan salahkan orang lain atas kegagalan yang dialami.

4. Terus berikan yang terbaik.

5. Tetap percaya pada diri sendiri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement