REPUBLIKA.CO.ID, PRAHA -- Petani Ceko menjejerkan ratusan traktor untuk memblokade pusat Kota Praha. Aksi Senin (19/2/2024) ini bagian dari protes kebijakan pertanian Uni Eropa dan apa yang mereka sebut sebagai praktik tidak adil.
Organisasi besar yang mewakili petani Ceko tidak berpartisipasi dan menjaga jarak dengan unjuk rasa setelah beberapa penyelenggara aksi berada di balik demonstrasi pro-Rusia baru-baru ini. Lalu lintas di ibukota tidak terganggu tapi pemerintah kota meminta masyarakat tidak berkendara ke Praha.
Para pengunjuk rasa berencana menyerahkan surat berisi tuntutan mereka ke Menteri Pertanian Ceko Marek Vyborny. Mereka mengincar Kesepakatan Hijau atau Green Deal Uni Eropa yang mendesak petani membatasi penggunaan bahan kimia dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Beberapa pengunjuk rasa menuntut pemerintah untuk mundur.
Kelompok petani lain mengatakan mereka berencana menggelar demonstrasi terpisah dengan negara tetangga pada Kamis (22/2/2024) mendatang. Protes serupa digelar beberapa pekan terakhir di seluruh Eropa.
Para petani memprotes kebijakan-kebijakan Uni Eropa di bidang lingkungan dan isu lain seperti beban keuangan dan kebijakan yang membuat produk pertanian petani Eropa lebih mahal dari petani dari kawasan lain.
Lembaga eksekutif Uni Eropa, Komisi Eropa sudah membuat konsesi beberapa pekan terakhir. Termasuk membatalkan rencana untuk menghentikan penggunaan pestisida dan zat berbahaya lain. Namun unjuk rasa tetap menyebar ke berbagai penjuru benua.
Petani Prancis, Italia, Spanyol, Rumania, Polandia, Yunani, Jerman, Portugal dan Belanda sudah menggelar aksi serupa.