Selasa 20 Feb 2024 09:31 WIB

Rusak Parah Dihantam Rudal Houthi, Kapal Kargo Inggris Ditinggalkan Kru

Industri ritel Eropa mendesak UE segera selesaikan persoalan di Laut Merah.

Seorang warga menyaksikan berita di TV Houthi setelah kapal Inggris diserang di Laut Merah, Sanaa, Senin (19/2/2024)
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Seorang warga menyaksikan berita di TV Houthi setelah kapal Inggris diserang di Laut Merah, Sanaa, Senin (19/2/2024)

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Houthi masih belum mengendurkan serangan terhadap kapal kargo yang berafiliasi dengan Inggris, AS, dan Israel. Serangan terakhir menargetkan kapal kargo Inggris, Rubymar. Serangan sejak pertengahan November sebagai dukungan atas perjuangan Palestina. 

Rubymar, kapal kargo yang teregistrasi milik Inggris dan berbendera Belize ini diserang di Teluk Aden, dekat Selat Bab al-Mandab, Ahad (18/2/2024). Houthi menembakkan serangkaian rudal menargetkan kapal tersebut. 

Baca Juga

Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea dalam sebuah pernyataan pada Senin (19/2/2024) pagi menyampaikan soal serangan ini. ‘’Akibat dihantam rudal Houthi kapal Rubymar rusak parah dan dalam keadaan berhenti.’’

Ia melanjutkan, ’’Karena mengalami kerusakan yang berat, saat ini kapal kemungkinan bisa karam di Teluk Aden. Dalam operasi ini kami meyakinkan bahwa semua kru bisa meninggalkan kapal dengan keadaan aman.’’

Otoritas maritim Inggris mengonfirmasi kru kapal dievakuasi menyusul terdengar bunyi ledakan. 

Ini merupakan salah satu serangan paling merusak yang dilakukan Houthi. BBC menyatakan, ini bukti terbaru bahwa upaya negara-negara Barat mengamankan perairan Laut Merah dan Teluk Aden hingga kini belum membuahkan hasil.

Pada Ahad malam, UK Maritime Trade Operations (UKMTO) menerima laporan terjadinya insiden yang menimpa sebuah kapal dengan jarak sekitar 35 mil laut (65 km) sebelah selatan Pelabuhan Mocha, perairan Laut Merah di bagian Yaman.

Laporan menyebutkan ‘’Ledakan terjadi sekali dengan kapal yang menyebabkan kerusakan pada pukul 23.00 waktu setempat.’’ Senin dini hari, UKMTO yang mengutip otoritas militer menyatakan kru kapal meninggalkan kapal setelah terjadi serangan tersebut. 

Perusahaan keamanan Rubymar, LSS SAPU dan penyedia data pelayaran, Lloyd's List Intelligence juga mengonfirmasi kapal mengalami kerusakan setelah dihantam dua rudal yang ditembakkan oleh kelompok Houthi. 

‘’Tak ada lagi kru di kapal. Pemilik dan manajer perusahaan mempertimbangkan untuk menarik kapal tersebut,’’ ujar seorang juru bicara LSS-SAPU. Menurut data MarineTraffic, kapal Rubymar melakukan pelayaran dari Arab Saudi menuju Bulgaria. 

Serangan Houthi menyebabkan banyak perusahaan pengapalan....

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement