Selasa 20 Feb 2024 11:56 WIB

Akui Dante Sempat Takut Berenang, Tamara: Saya Latih Lagi dan Sudah Berani

Dante jarang diikutkan ke kelas berenang di sekolahnya.

Rep: Ali Mansur/ Red: Friska Yolandha
Artis Tamara Tyasmara usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (19/2/2024). Tamara Tyasmara menjalani pemeriksaan selama enam jam dengan dicecar sembilan pertanyaan terkait kasus kematian anaknya Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante yang diduga dilakukan oleh kekasihnya Yudha Arfandi saat berenang di sebuah kolam di daerah Pondok Kelapa, Jakarta Timur, pada 27 Januari 2024.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Artis Tamara Tyasmara usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (19/2/2024). Tamara Tyasmara menjalani pemeriksaan selama enam jam dengan dicecar sembilan pertanyaan terkait kasus kematian anaknya Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante yang diduga dilakukan oleh kekasihnya Yudha Arfandi saat berenang di sebuah kolam di daerah Pondok Kelapa, Jakarta Timur, pada 27 Januari 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Artis Tamara Tyasmara menegaskan almarhum anaknya, Raden Andante Khalif Pramudityo atau Dante (6 tahun), sudah tidak takut berenang sebelum meninggal. Namun, dia tidak menampik jika anaknya pernah memiliki rasa takut berenang. Pernyataan itu disampaikan Tamara setelah pihak sekolah menyebut bahwa Dante memiliki masalah ketakutan dan masih tidak percaya diri saat latihan renang. 

"Kalau Dante takut renang, mungkin diliatin air aja itu anak sudah nangis gitu, itu Dante bisa renang, mungkin karena pihak sekolah itu tidak tahu update terbarunya," ujar Tamara usai menjalani pemeriksaan kejiwaan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).

Baca Juga

Kemudian terkait dengan seringnya Dante absen saat sesi latihan berenang, kata Tamara, karena memang dia sengaja jarang mengikutkannya ke dalam kelas renang. Sebab seringkali Dante sakit setelah latihan renang di sekolahnya. Sehingga hal itu yang menjadi alasan dirinya tidak memasukkan Dante ke kelas renang.

"Kalau pulang dari sekolah renang, itu pasti pilek, abis pilek pasti demam, itu makanya saya nggak masukin Dante, kalau ada kelas renang. Mungkin itu ikut sudah lama, berapa bulan terakhir," tutur Tamara.

Adapun mengenai tuduhan bahwa Dante trauma berenang, Tamara menjelaskan, bahwa sebelum meninggal Dante perlahan-lahan sudah mulai berani setelah dilatih. Trauma itu karena Dante pernah didorong oleh temannya. Namun Tamara tidak menjelaskan secara detail kejadian yang menyebabkan anaknya trauma berenang.

“Jadi yang tadinya Dante nggak suka renang, gara-gara kejadian itu dia sempat takut tapi berjalannya waktu saya latih, saya latih lagi. Alhamdulillah, sudah berani," tegas Tamara

Sebelumnya, Ketua Yayasan & Parents Relation Janitra Bina Manusa School, Wani Siregar menyebut bahwa Dante memiliki masalah ketakutan dan masih tidak percaya diri. Saat awal kala sesi renang baru diadakan di sekolah Dante sangat ketakutan dan tidak mau lepas dari pelukan gurunya. Lalu setelah beberapa kali sesi renang dilaksanakan, lambat laun Dante mulai menunjukkan kemauannya untuk mengikuti sesi berenang. 

“Meski begitu Dante masih terlihat kurang percaya diri untuk berenang. Walaupun sudah ada beberapa coach di dalam kolam dan di berikan panduan dari pelatihnya, maupun dengan menggunakan swimming board dan floaties pun,” terang Wani.

Dante memilih tetap....

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement