REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dana Moneter Internasional (IMF) mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan Pantai Gading untuk membuat program ketahanan dan keberlanjutan. Program senilai 1,3 miliar dolar AS (Rp 20 triliun) itu diharapkan bisa menjadi upaya untuk memerangi perubahan iklim.
Dalam sebuah pernyataan, IMF menyatakan bahwa negara produsen kakao terbesar di dunia tersebut sangat rentan terhadap perubahan iklim.
"Kenaikan suhu, gangguan curah hujan, banjir, naiknya permukaan air laut dan erosi pantai merupakan tantangan besar bagi Pantai Gading. Dan semua itu merupakan risiko berulang untuk pertumbuhan ekonomi yang tangguh, berkelanjutan dan inklusif," kata IMF seperti dilansir Reuters, Selasa (20/2/2024).
Langkah-langkah reformasi antara tahun 2024 dan 2026 akan mendukung tindakan Pantai Gading untuk memperkuat adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, terutama di bidang pertanian, transportasi, infrastruktur, dan manajemen keuangan publik. Kesepakatan ini akan diserahkan kepada dewan eksekutif IMF untuk disetujui dalam beberapa pekan mendatang, demikian menurut pernyataan tersebut.