REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Mantan politikus Partai Nasdem, Niluh Djelantik, diprediksi akan lolos sebagai Anggota DPD dari Provinsi Bali. Berdasarkan pantauan Republika di situs KPU, pada Selasa 20 Februari 2024, Niluh berada di posisi ketiga dari suara yang telah masuk sebanyak 47.67 persen.
Sementara ini, Caleg DPD RI Bali yang memperoleh suara tertinggi adalah Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra atau Rai Mantra. Di urutan dua adalah pendatang baru yakni I Komang Merta Jia dengan raihan suara sementara 123.974 atau 15.57 persen.
Niluh Putu Ary Pertami Djelantik atau akrab disapa Niluh Djelantik berada di urutan ketiga setelah berhasil menyalip Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa (AWK). Niluh memperoleh suara 114.871 atau 14,38 persen. Sedangkan Arya Wedakarna mendapatkan 114.007 suara atau 14,27 persen.
"Om Swastyastu kesayangan Mbok Niluh. Matur suksma atas cinta dan dukungan. Semesta dan ida sesuhunan merestui perjuangan kita," kata Niluh, melalui What's App, Selasa (20/2/2024).
Niluh mengajak seluruh masyarakat bersatu untuk mewujudkan Provinsi Bali yang lebih bermartabat.
Niluh Djelantik diketahui lahir pada 15 Juni 1975. Sebelum terjun ke dunia politik, Djelantik adalah perancang terkenal. Djelantik dikenal melalui karya-karyanya berupa desain sepatu yang sudah dipatenkan pada tahun 2008 dan banyak digunakan oleh pesohor dunia, antara lain Uma Thurman, Gisele Bundchen, Tara Reid, Julia Roberts, Robyn Gibson, dan Paris Hilton.
Djelantik menempuh pendidikan di Universitas Gunadarma Jakarta sambil bekerja. Selesai berkuliah, Djelantik kembali ke Bali dan bekerja di perusahaan busana milik Paul Ropp, seorang berkebangsaan Amerika Serikat. Di sana, Djelantik dipercaya menduduki posisi direktur marketing pada tahun 2012, penjualan perusahaan tersebut naik dan membuka sepuluh butik baru di beberapa lokasi.
Djelantik baru pertama kali terjun ke dunia politik pada tahun 2019. Ia maju sebagai calon anggota legislatif dari Bali melalui Partai Nasdem. Tapi ketika itu ia gagal lolos karena perolehan suara tidak cukup. Dan pada Oktober 2022 lalu, Djelantik mengumumkan keluar dari Partai Nasdem karena tidak setuju partainya mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden. Belakangan Ni Luh Djelantik juga kerap mengkritisi Arya Wedakarna yang dinilai telah melecehkan agama Islam.
"Puluhan ribu komentar di berbagai platform mengkritik dan menyayangkan pernyataanmu. Bali dan rakyat Bali dihujat di mana-mana. Tak terhitung yang mengetag akun mbok Niluh. Mbok meminta agar kamu minta maaf dan mempertanggungjawabkan ucapanmu," kata Ni Luh dalam akun Instagram pribadinya, Selasa (2/1/2024).