Selasa 20 Feb 2024 13:01 WIB

Tanaman Kelapa Sawit Kebun Bangun Sudah Penuhi Standar

Kita selalu melakukan kastrasi dan juga pembersihan gawangan.

Red: Budi Raharjo
Tanaman kelapa sawit yang baru ditanam atau Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) di Afdeling I, PT Perkebunan Nusantara IV Regional 1, Kebun Bangun, Sumatera Utara.
Foto: PTPN Group
Tanaman kelapa sawit yang baru ditanam atau Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) di Afdeling I, PT Perkebunan Nusantara IV Regional 1, Kebun Bangun, Sumatera Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanaman kelapa sawit yang baru ditanam atau Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) di Afdeling I, PT Perkebunan Nusantara IV Regional 1, Kebun Bangun, Sumatera Utara, dinilai sudah memenuhi standar. Hal ini terbukti dengan perawatan yang maksimal sehingga tanaman tumbuh sebagaimana mestinya.

Manajer Kebun Bangun, Febryandi Bangun, mengatakan semenjak penanaman pihaknya selalu memperhatikan kualitas dan kuantitas tanaman. Baik dari segi bibit hingga perawatan karena PT Perkebunan Nusantara IV Regional 1 Kebun Bangun mengikuti standar RSPO dan ISPO.

"Kalau soal perawatan kita terus melakukan pemantauan dan saat ini masih ada tim yang bekerja untuk melakukan perawatan tersebut. Kita selalu melakukan kastrasi dan juga pembersihan gawangan sebagaimana semestinya," ujar dia.

Ia juga mengatakan bahwa tidak benar terkait pemberitaan yang menyebutkan tanaman di Afdeling I tidak sesuai standar. Menurutnya, perawatan yang dilakukan pihaknya mulai dari pembersihan gawangan, pemupukan, hingga peletakan tandanan kosong sudah sesuai dengan ketentuan. 

"Kita sudah bekerja sesuai standar dan bekerja maksimal untuk melakukan perawatan. Proses pemupukan juga kita pantau," ungkapnya lebih lanjut.

Asisten Afdeling I, Kebun Bangun Joni Hidayat, menambahkan pemeliharaan secara berkala terus dilakukan termasuk melakukan kastrasi (pembersihan kembang sawit). "Kami selalu menekankan untuk memperhatikan standar kerja. Kalaupun ada bagian yang belum dibersihkan, hal itu disebabkan karena jadwal rotasi pemeliharaan areal. Akan tetapi, apabila ada individu tanaman yang perlu kita perlakukan khusus juga kita laksanakan," ujarnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement