REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Spesialis kesehatan jiwa dari Rumah Sakit Persahabatan dr Alvinia Hayulani, SpKJ mengatakan, berpikir positif dapat menyehatkan tubuh. Berpikir positif juga membantu seseorang menyelesaikan permasalahan secara lebih fokus.
Dia mengatakan, banyak penelitian yang menunjukkan korelasi antara area otak yang mengontrol gerakan dan bagian yang terlibat dalam pemikiran, pencernaan, serta fungsi tubuh otomatis seperti detak jantung, tekanan darah. Hal tersebut, ujarnya, membuat hubungan nyata antara pikiran dan tubuh.
"Jadi bisa kita bilang bahwa tenangnya pikiran itu akan merupakan tenangnya tubuh," ujarnya dalam talkshow Keluarga Sehat bertema "Berpikir Positif untuk Mental yang Sehat" yang disiarkan Kementerian Kesehatan di Jakarta, Selasa.
Menurutnya, emosi yang berlebihan dapat memicu pikiran negatif. Sementara itu, pikiran negatif meningkatkan stres, yang kemudian berimbas pada peningkatan hormon kortisol, dan pada akhirnya dapat menurunkan imun.
"Jadi bisa secara psikis maupun secara fisik. Kemudian juga kita buang-buang waktu dengan tidak fokus ke hal-hal yang tidak bermanfaat. Terus akhirnya membuat kita susah melangkah, susah maju ke depan, karena selalu fokusnya ke hal-hal negatif tadi," dia menjelaskan.
Alvinia menjelaskan, berpikir positif bukan berarti mengabaikan situasi yang kurang menyenangkan, melainkan menghadapi suatu permasalahan secara lebih positif dan produktif dengan memikirkan dan mengharapkan hal-hal baik akan terjadi.
Dia mengatakan, ketika seseorang terbiasa berpikiran positif, maka mereka mudah melihat dan menghadapi masalah secara lebih fokus.
Ada sejumlah hal yang dapat dilakukan....