REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Manchester City Pep Guardiola mengatakan, tekanan yang dirasakan timnya menjelang pertandingan Liga Primer Inggris melawan Brentford di Stadion Etihad pada Rabu (21/2/2024) dini hari WIB tetaplah sama seperti laga-laga sebelumnya.
Menjelang laga melawan Brentford, performa mengesankan City yang selalu menang dari 11 laga berturut-turut dalam semua kompetisi baru saja dihentikan Chelsea pada Sabtu pekan lalu. Pasukan Mauricio Pochettino itu memaksa The Citizens bermain sama kuat 1-1.
"Kami memenangkan 11 pertandingan (berturut-turut sebelum Chelsea). Pada pertandingan berikutnya kami memiliki tekanan yang sama. Tidak ada yang berbeda," kata Pep dalam laman resmi City, Selasa (20/2/2024).
Menghadapi Brentford, Pep mengaku mewaspadai striker Ivan Toney, yang telah mencetak empat gol dalam lima pertandingan sejak merumput lagi setelah terkena skorsing delapan bulan karena pelanggaran taruhan.
Toney sendiri aktor kemenangan Brentford di Etihad musim lalu ketika dua golnya membawa The Bees menang 2-1.
"Dia (Toney) sangat berbahaya. Dengan bola-bola panjang dia adalah jagonya, bagaimana dia memanfaatkan tubuhnya. Dia adalah salah satu yang terbaik yang pernah saya lihat," kata Pep.
Pelatih yang telah mempersembahkan begitu banyak gelar untuk The Citizens selama tujuh setengah musim itu bangga dengan para pemainnya. Mereka terus mempertahankan tantangan meraih trofi setiap musim.
Meskipun demikian, ia enggan membicarakan peluang timnya menjuarai Liga Primer Inggris musim ini untuk mengukir rekor memenangkan trofi kompetisi tertinggi Inggris itu empat kali secara beruntun.
"Apakah kami akan memenangi Liga Primer? Saya tidak tahu, tapi kami tetap di sana dan kami akan melanjutkannya. Kami harus meningkat, meningkat, meningkat, dan fokus pada perburuan gelar," ujar dia.
City berada pada posisi ketiga klasemen Liga Primer Inggris dengan 53 poin, terpaut empat poin dari Liverpool di puncak klasemen. Sementara Brentford berada pada posisi ke-14 dengan 25 poin.