Selasa 20 Feb 2024 16:59 WIB

Muncul Spekulasi PKB Merapat ke Pemerintah? Ini Jawaban dari Cak Imin

Cak Anies bertanya-tanya soal undangan dari Istana.

Rep: Eva Rianti/ Red: Teguh Firmansyah
 Muhaimin Iskandar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan hitung cepat atau quick count sementara Pilpres 2024 menempatkan paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran unggul. Seiring dengan itu bermunculan isu sejumlah partai Koalisi Perubahan pengusung paslon nomor urut 01 Anies-Muhaimin akan merapat ke Istana. 

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01 sekaligus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin  merespon ngambang atau tidak tegas ketika ditanya apakah akan berada di jalan oposisi atau malah berkoalisi.

 

"Kalau kita yang menang, kita yang ada di jalur pemerintahan," tutur Cak Imin kepada wartawan dalam momen konferensi pers tentang perkembangan langkah hukum paslon AMIN di Posko Tim Hukum Nasional (THN) AMIN di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024). 

 

Saat disinggung apakah ada undangan dari pihak Presiden Jokowi mengenai isu koalisi? Cak Imin justru membalikkan pertanyaan, sambil berkelakar. "Undangannya mana?" ujar Cak Imin sambil tertawa khas. 

 

Dalam kesempatan itu, capres nomor urut 01 Anies Baswedan lebih banyak mengambil alih pertanyaan dari awak media, termasuk pertanyaan tentang PKB akan koalisi atau oposisi. Anies hanya menegaskan agar semua pihak menunggu Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI rampung menjalankan tugasnya hingga mengumumkan pemenangnya. 

 

"KPU belum memutuskan siapa pemenangnya," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu. 

 

Anies kemudian lebih banyak menjelaskan mengenai fokus pihaknya untuk membongkar kecurangan dalam proses pemilu 2024 berlangsung. Terutama adalah kecurangan yang terjadi sebelum hari pencoblosan atau ia sebut sebagai pra-TPS. Yakni berupa praktek-praktek tekanan dengan memberikan imbalan untuk memilih atau mencoblos paslon tertentu. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement