Selasa 20 Feb 2024 19:23 WIB

Travel Blogger Ungkap Sisi Bali yang Perlu Dihindari Jika Mencari Warna Asli Pulau Dewata

Pulau Bali memiliki banyak opsi destinasi wisata yang bisa dijelajahi turis.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Wisatawan membawa papan selancar berjalan menuju ke tengah laut saat berlibur di Pantai Kuta, Badung, Bali, Senin (25/9/2023). Kuta termasuk destinasi utama yang jadi incaran turis asing.
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Wisatawan membawa papan selancar berjalan menuju ke tengah laut saat berlibur di Pantai Kuta, Badung, Bali, Senin (25/9/2023). Kuta termasuk destinasi utama yang jadi incaran turis asing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bali terkenal sebagai salah satu destinasi pantai paling indah di dunia. Bali bahkan telah lama menarik para backpacker, turis, dan digital nomad ke pantainya.

Menurut seorang travel blogger, surga cantik itu telah menjadi "korban kesuksesannya sendiri". Pakar perjalanan dan blogger Taiwan Obsessed, Nick Kembel, mengatakan, Bali sudah "sepenuhnya dikuasai turis".

Baca Juga

"Saya pikir Bali adalah salah satu tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan di dunia saat ini," ujar dia, dikutip dari laman Express, Selasa (20/2/2024).

Bali telah menarik banyak orang di Instagram yang mencari foto pantai yang sempurna dengan latar belakang sawah yang subur dan candi Hindu. Namun, lonjakan pariwisata ini disebut Kembel telah menyebabkan infrastruktur yang buruk, masalah lingkungan, dan hilangnya tradisi budaya.

"Dalam perjalanan saya ke Bali selama bertahun-tahun, terlihat jelas bahwa daerah-daerah tertentu benar-benar riuh, tidak memiliki ketenangan dan tidak seperti pesona yang awalnya menjadikan Bali masuk rekomendasi destinasi wisata," kata Kembel.

Lebih dari 5 juta wisatawan asing berkunjung ke Bali pada 2023, sementara populasi aslinya hanya 4 juta jiwa. Pulau Dewata tersebut telah mengalami beberapa skandal wisata dalam beberapa tahun terakhir dan seorang turis dikecam karena berpose telanjang di depan pohon keramat pada 2023.

Para pejabat telah berupaya untuk menindak perilaku buruk dan membicarakan kemungkinan larangan bagi wisatawan menggunakan sepeda motor. Pulau ini juga baru saja memperkenalkan pajak turis yang harus dibayar oleh pengunjung internasional sebelum masuk.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement