REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Islam sejatinya mengajarkan tentang persaudaraan, terlebih kepada generasi muda. Nabi Muhammad SAW mengingatkan pentingnya menjaga persaudaraan, dan menjauhi segala bentuk penganiayaan, termasuk perundungan atau bullying.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:
المُسْلِمُ أخُو المُسْلِمِ لا يَظْلِمُهُ ولَا يُسْلِمُهُ، ومَن كانَ في حَاجَةِ أخِيهِ كانَ اللَّهُ في حَاجَتِهِ، ومَن فَرَّجَ عن مُسْلِمٍ كُرْبَةً، فَرَّجَ اللَّهُ عنْه كُرْبَةً مِن كُرُبَاتِ يَومِ القِيَامَةِ، ومَن سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَومَ القِيَامَةِ.
"Seorang Muslim dengan Muslim yang lain adalah bersaudara. Jangan menzalimi dan menganiaya saudara sesama Muslim. Dan siapa yang membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Dan siapa yang membebaskan seorang Muslim dari kesulitan, maka Allah akan membebaskannya dari kesulitan pada hari kiamat. Dan siapa yang menutupi aib seorang Muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat kelak." (HR Bukhari).
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa Islam dibangun di atas solidaritas dan persaudaraan. Bahkan dalam Alquran juga ditegaskan, sebagaimana Allah SWT berfirman:
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ࣖ
"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat." (QS Al Hujurat ayat 10).
Hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA itu menggambarkan seperti apa hubungan antara seorang Muslim dengan Muslim yang lain. Tentu bukan dengan saling menzalimi, atau saling menganiaya, atau bahkan dengan kekerasan. Tidak pandang status sosial, baik itu budak atau merdeka, baligh atau tidak. Semua merupakan saudara.
Hadits tersebut juga merupakan penegasan kepada umat Muslim untuk tidak berbuat zalim. Islam mengajarkan untuk bersikap adil baik dalam perbuatan yang kecil maupun besar.
Ketika melihat ada orang yang dizalimi, pun tidak boleh dibiarkan atau diabaikan. Rasulullah SAW mengajarkan tentang saling membantu dan melindungi semaksimal mungkin saudara-saudara Muslim.
Nabi Muhammad SAW juga memberikan tuntunan tentang doa agar terlindung dari perbuatan aniaya orang lain. Dalam riwayat Ummu Salamah RA, dia berkata, "Jika Nabi Muhammad SAW keluar dari rumahnya, maka beliau mengucapkan doa:
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَىَّ
"Allaahumma innii a'uudzu bika an adhilla aw udholla, aw azilla aw uzalla, aw azhlima aw uzhlama, aw aj'hala aw yuj'hala 'alayya."
Terjemahan:
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu, jangan sampai aku sesat atau disesatkan (setan atau orang yang berwatak setan), berbuat kesalahan atau disalahi, menganiaya atau dianiaya (orang), dan berbuat bodoh atau dibodohi" (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, dan Ibnu Majah).
Sumber:
kitab Al-Adzkar