Selasa 20 Feb 2024 22:49 WIB

Hindari Kepadatan Akibat Penyedotan Banjir, Jalur Pantura Demak-Kudus Dibuka Tutup

Jalur Pantura Demak-Kudus diberlakukan sistem buka tutup untuk menghindari kepadatan.

Sejumlah kendaraan bermotor menembus banjir di jalan pantura Demak-Kudus, Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Ahad (18/2/2024). Satlantas Polres Demak membuka kembali jalan tersebut setelah 10 hari terputus akibat terendam banjir dengan imbauan kepada seluruh pengendara untuk melaju perlahan, karena selain masih ada genangan banjir di sejumlah titik jalan juga masih digunakan relawan untuk mobilitas jalur pengiriman logistik untuk warga terdampak banjir serta untuk lokasi peristirahatan darurat pengungsi di pinggir jalan.
Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Sejumlah kendaraan bermotor menembus banjir di jalan pantura Demak-Kudus, Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Ahad (18/2/2024). Satlantas Polres Demak membuka kembali jalan tersebut setelah 10 hari terputus akibat terendam banjir dengan imbauan kepada seluruh pengendara untuk melaju perlahan, karena selain masih ada genangan banjir di sejumlah titik jalan juga masih digunakan relawan untuk mobilitas jalur pengiriman logistik untuk warga terdampak banjir serta untuk lokasi peristirahatan darurat pengungsi di pinggir jalan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jalur Pantura Demak-Kudus, Jawa Tengah, hingga kini belum dibuka secara penuh. Pasalnya masih ada aktivitas penyedotan banjir sehingga diberlakukan sistem buka tutup untuk menghindari kepadatan.

"Sejak dua hari memang sudah mulai dibuka. Akan tetapi belum bisa penuh dan masih diberlakukan buka tutup, termasuk hari ini (20/2)," kata Komandan Satgas Penanganan Banjir Demak Letkol Kavaleri Maryoto di Demak, Selasa (20/2/2024).

Baca Juga

Di Jalur Pantura-Demak-Kudus ruas kanan masih ada aktivitas penyedotan genangan banjir dengan dikerahkan sejumlah mesin pompa. Lokasi yang menjadi fokus untuk percepatan surutnya banjir, yakni di Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar yang hingga kini masih ada genangan karena lokasinya yang lebih rendah dibandingkan daerah lainnya.

Dengan sistem buka tutup, maka ketika terjadi kepadatan kendaraan, maka kendaraan dari arah Semarang menuju Surabaya dialihkan ke arah Mijen-Welahan-Kudus-Pati-Rembang. Sementara jalur alternatif lainnya, dapat melalui jalur alternatif dari Jembatan Layang Kadilangu menuju Wonosalam-Dempet-Godong-Purwodadi.

Demikian halnya kendaraan dari arah Surabaya, Kudus, Pati, Rembang, dan Blora, dengan tujuan Semarang dapat melalui jalur dari Kabupaten Grobogan melalui Purwodadi-Godong-Dempet-Wonosalam-Jembatan Layang Kadilangu-Demak atau melalui Jepara-Mijen-Demak.

Selasa (20/2/2024) sekitar pukul 16.00 WIB, arus lalu lintas dari arah Semarang maupun Kudus yang memasuki Jalur Pantura Demak-Kudus mengalami kepadatan hingga 1 kilometer lebih. Kepadatan tersebut, disebabkan karena adanya aktivitas penyedotan genangan banjir di Desa Wonorejo, sehingga dilakukan rekayasa lalu lintas dengan kontra flow. Akibatnya, kendaraan yang melintas harus pelan dan berdampak terjadinya kepadatan kendaraan dari dua arah, baik dari arah Semarang maupun Kudus.

Untuk menghindari kepadatan yang lebih parah, Satlantas Polres Kudus tampak menutup akses dari arah Pati menuju Demak melalui Jembatan Tanggulangin. Sedangkan alternatifnya melalui Jalan Lingkar menuju Jepara-Mijen-Demak.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement