Selasa 20 Feb 2024 23:31 WIB

Airlangga Sebut Implementasi Ekosistem Logistik Nasional Lancar

NLE telah berkontribusi dalam mendukung proses logistik nasional melalui inovasi

Red: Fuji Pratiwi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah)
Foto: dok kemenko perekonomian
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus berkomitmen meningkatkan kinerja logistik melalui berbagai kebijakan. Salah satunya melalui implementasi National Logistics Ecosystem (NLE) sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi sistem informasi antarinstansi dan pelaku usaha untuk meningkatkan efisiensi logistik nasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, secara umum, progres capaian rencana aksi NLE hingga 31 Desember 2023 melalui Instruksi Presiden RI (Inpres) Nomor 5 Tahun 2020 telah berjalan dengan lancar. "Keberadaan NLE telah berkontribusi dalam mendukung proses logistik nasional melalui langkah terobosan pada layanan SSm, SP2 online, dan DO online," kata Airlangga dalam Dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan secara virtual di Jakarta, Selasa (20/2/2024).

Baca Juga

Kemudian sesuai dengan Inpres 5 tahun 2020, Kementerian Perdagangan salah satu tugasnya ada integrasi pelaporan perdagangan antar pulau melalui sistem INSW. "Saat ini Kementerian Perdagangan juga sedang merevisi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 92 Tahun 2020 yang tentu akan mengakomodasi perbaikan yang pro bisnis dan diharapkan ini bisa meningkatkan efisiensi kita," kata dia.

Selain itu, dengan memperhatikan kondisi dan dinamika yang terjadi baik dalam lingkup global maupun domestik, Airlangga mengatakan perlu untuk dilakukan penguatan penataan logistik nasional. Hal itu mencapai target efisiensi dan penurunan biaya logistik nasional pada 2045.

Melalui penguatan NLE dan perluasan digitalisasi kegiatan logistik di luar pelabuhan, penurunan biaya logistik melalui standarisasi layanan logistik, serta penguatan infrastruktur dan konektivitas melalui re-engineering jaringan pelayaran domestik dengan hub and spoke, dan pengembangan pusat logistik sebagai agregator komoditas unggulan daerah. "Perbaikan sistem logistik ini juga Indonesia sedang memperhatikan untuk bergabung dan mempelajari Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CP-TPP) untuk memperluas fokus pasar di Amerika Selatan dan Amerika Tengah," ungkap Airlangga.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement