REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono mengungkapkan tiga orang meninggal dunia selama masa pencoblosan dan pemungutan suara pemilu tahun 2024 berlangsung. Mereka terdiri dari dua orang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan satu orang petugas keamanan.
"Tercatat ada tiga orang, satu di Ujungberung, Tamansari dan di sini," ujar Bambang di sela-sela takziah ke anggota KPPS yang meninggal dunia di Jalan Kawaluyaan, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Rabu (21/2/2024).
Bambang mengatakan, Pemkot Bandung akan membayar biaya pengobatan para anggota KPPS dan petugas keamanan yang meninggal dunia di rumah sakit. Selain itu juga akan diberikan sejumlah santunan kepada keluarga almarhum.
Menurut Bambang, pihaknya bersama Kapolrestabes Bandung dan forum komunikasi pimpinan daerah melakukan takziah ke almarhum Eri Fajar Nugraha anggota KPPS TPS 25. Ia mendapatkan informasi jika yang bersangkutan mengalami sesak nafas.
"Laporannya sesak nafas kemudian dibawa ke rumah sakit dan meninggal di rumah sakit. Beliau salah satu pahlawan demokrasi beliau menjalankan tugas walau kejadian sesak nafas di luar tugas bersangkutan," katanya.
Sebelumnya, ketua KPPS Pasirwangi Jajang Safaat meninggal dunia diduga akibat kelelahan.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat mengungkapkan sejak tanggal 14 Februari hingga 18 Februari tercatat 22 orang meninggal dunia di masa pencoblosan dan penghitungan suara. Mereka terdiri dari KPPS, PPS dan petugas keamanan TPS.
Mereka berasal dari wilayah Kabupaten Indramayu, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cirebon dan Garut. Kabupaten Karawang, Pangandaran, Tasikmalaya dan Kota Bandung, Subang dan Kabupaten Kuningan.