REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak menutup kemungkinan untuk kembali melakukan perombakan kabinet atau reshuffle para menterinya. Ia mengatakan, reshuffle akan dilakukan jika memang diperlukan.
"Ya namanya kalau kebutuhan memang mengharuskan, ya kenapa tidak?" kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Pada siang ini, Jokowi kembali melakukan reshuffle dengan menggeser posisi Hadi Tjahjanto dari Menteri ATR/Kepala BPN menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Posisi Menko Polhukam ini sebelumnya telah ditinggalkan oleh Mahfud MD.
Sementara Agus Harimurti Yudhoyono yang merupakan putra Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ditunjuk Presiden menjadi Menteri ATR/Kepala BPN. Jokowi meyakini, penunjukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala BPN sudah tepat.
AHY yang merupakan lulusan luar negeri pun diyakini sudah siap untuk mengurusi masalah pertanahan di Kementerian ATR. Selain sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, AHY juga merupakan lulusan akademi militer akmil.
"Beliau juga alumni akademi militer akmil. Juga pendidikan di Nanyang University, Harvard University, di Webster Universty. Saya kira saya tidak ragu memberikan tempat untuk Kementerian ATR BPN karena ini urusan manajemen saya kira beliau akan sangat siap," ungkap Jokowi.
Begitu juga dengan penunjukan Hadi Tjahjanto sebagai Menko Polhukam. Ia yakin Hadi sangat siap melanjutkan tugas yang belum diselesaikan oleh Mahfud MD, termasuk masalah keamanan dan ketertiban.
"Ya saya kira pak Menko Polhukam kita tahu beliau dulu Panglima, saya kira untuk mengatyasi hal yang berkaitan politik, hukum, dan keamanan sangat sangat siap," kata Jokowi.