Rabu 21 Feb 2024 13:08 WIB

PLN Resmikan Stasiun Pengisian Hidrogen Pertama di Indonesia  

Ada teknologi yang dikembangkan PLN dalam mendukung transportasi ramah lingkungan.

Red: Gita Amanda
PLN meresmikan stasiun pengisian hidrogen pertama di Indonesia. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
PLN meresmikan stasiun pengisian hidrogen pertama di Indonesia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) meresmikan stasiun pengisian hidrogen atau hydrogen refueling station (HRS) pertama di Indonesia sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan, yang berlokasi di Senayan, Jakarta, Rabu (21/2/2024).

"Kita lihat bahwa perkembangan teknologi transportasi hijau berkembang sangat besar. Salah satunya adalah bagaimana transportasi berbasis pada Electric Vehicle (EV) berkembang sangat besar dan PLN mendukung transformasi green transportation yang berbasis pada EV end-to-end," kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, memberi sambutan saat peresmian stasiun pengisian hidrogen tersebut.

Baca Juga

Ia mengatakan, sebelumnya PLN juga telah mendukung ekosistem kendaraan listrik juga sebagai langkah strategis mendukung program transisi energi. "Kami sudah bangun sistem electric vehicle digital services dari home charging, Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Kemudian bagaimana kita melakukan simulasi kebijakannya, kita mendukung operasionalisasinya, kami mendukung," ujar Darmawan.

Namun, kata dia, selain penggunaan listrik, ada teknologi yang dikembangkan oleh PLN dalam mendukung transportasi ramah lingkungan, yakni hidrogen hijau. "PLN siap mendukung green transportation transformation baik itu EV maupun fuel cells. Beberapa bulan yang lalu kami sudah meresmikan produksi hidrogen yang ada di Muara Tawar, Muara Karang, dan juga Tanjung Priok. Kemudian dalam selang waktu sebulan, kami juga memproduksi (hidrogen) di 21 pembangkit kami dengan produksinya 199 ton per tahun dan di sini sudah green hydrogen karena kami menyediakan listriknya berbasis pada rooftop dan juga renewable energy certificate," ujarnya.