REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku siap bertemu dengan para ketua umum partai politik jika diperlukan. Terakhir, Jokowi melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Istana Merdeka, Jakarta, Ahad (18/2/2024) malam.
"Ini ketua parpol (nunjuk AHY). Ya semua yang memang kira-kira harus ketemu, bisa saja ketemu, kalau memang ga perlu ketemu, kenapa harus ketemu?" kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Menurutnya, pertemuan dengan para ketua umum partai politik tersebut saat ini masih dalam proses. Ia menegaskan, dirinya ingin berperan sebagai jembatan untuk partai politik.
"Saya kira ini dalam proses diatur semuanya karena saya memang ingin menjadi jembatan semuanya," ujar dia.
Sebelumnya, Jokowi menyebut dirinya hanya berperan sebagai jembatan bagi semua pihak dalam pertemuannya dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh di Istana pada Ahad (17/2/2024) malam. Kendati demikian, ia tak menjelaskan lebih rinci maksudnya tersebut.
Jokowi juga mengaku akan menyerahkan masalah politik kepada partai politik.
"Tapi itu sebetulnya saya itu sebetulnya hanya jadi jembatan. Yang penting nanti partai-partai. Partai-partai. (Jembatan) Ya semuanya. Saya ingin menjadi jembatan untuk semuanya. Urusan politik itu urusan partai," kata Jokowi usai meresmikan Rumah Sakit Pertahanan Negara Panglima Besar Jenderal Sudirman dan Rumah Sakit TNI di Bintaro, Senin (19/2/2024).
Jokowi mengatakan, pertemuannya dengan Surya Paloh itu merupakan pertemuan tahap awal. Ia menilai, pertemuan itu akan sangat bermanfaat bagi perpolitikan di Indonesia serta bagi negara. "Yang paling penting memang ada pertemuan dan itu akan sangat bermanfaat bagi perpolitikan kita, bagi negara kita. yang paling penting itu," ujar Jokowi.
Ia pun tak menjelaskan apakah pertemuan itu diselenggarakan atas permintaan dari Surya Paloh atau atas undangan darinya. "Saya (kira) dua-duanya gak perlu lah siapa yang undang. Gak perlu," kata dia.
Yang jelas, kata dia, tak ada yang istimewa dalam pertemuan tersebut. Menurutnya, pertemuannya dengan Ketum Nasdem itu hanya merupakan pertemuan politik yang biasa saja. "Ya pertemuan politik biasa. Bicara masalah politik juga biasa," kata Jokowi.