REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Muhammad Sodikin (34), seorang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 8 Desa Lobener, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, menambah panjang daftar petugas penyelenggara Pemilu 2024 yang meninggal dunia.
Korban meninggal diduga akibat kelelahan usai bertugas pada hari pencoblosan. "Kami tidak menyangka. Semalam saat dapat kabar (meninggalnya almarhum), kami langsung ke sini," ujar Pj Kuwu Lobener, Mukti, saat ditemui Republika di rumah duka, di Desa Lobener, Kecamatan Jatibarang, Rabu (21/2/2024).
Mukti mengatakan, almarhum mengalami kelelahan usai menjalankan tugasnya pada hari pencoblosan. Almarhum pun sempat dirawat di RSUD Indramayu. "Kemarin sore almarhum minta pulang dari RSUD karena ingin bertemu anaknya. Selain itu juga merasa sudah enakan badannya," tutur Mukti.
Mukti menyebutkan, almarhum memiliki seorang anak laki-laki, yang berumur sekitar empat tahun.
Namun, lanjut Mukti, saat sudah sampai di rumahnya, almarhum mengalami sesak nafas. Almarhum kemudian dilarikan ke RS Mitra Plumbon Indramayu hingga akhirnya meninggal dunia. "Gejalanya kelelahan. Almarhum tidak punya riwayat penyakit,’’ katanya.
Almarhum dimakamkan di kampung halamannya di Desa Tegalurung, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.
Ketua TPS 8 Desa Lobener, Lili Suryanti, menjelaskan, korban dan petugas KPPS lainnya bertugas pada hari pencoblosan, Rabu (14/2/2024) sejak pukul 05.30 WIB hingga penghitungan suara yang selesai pada Kamis (15/2/2024) pukul 03.00 WIB. "Saat itu capek gak dirasa. Baru setelah penghitungan suara selesai, almarhum a lemes, capek, karena gak tidur kan," tutur Lili.
Dengan meninggalnya Muhammad Sodikin, maka jumlah petugas Pemilu 2024 di Kabupaten Indramayu yang meninggal dunia jadi tiga orang. Sebelumnya, dua orang Petugas Pamsung TPS di Kabupaten Indramayu juga meninggal dunia diduga akibat kelelahan.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement