REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wewangian seperti parfum dan pengharum ruangan reed diffuser kian diminati masyarakat Indonesia setelah pandemi sehingga menyuburkan ragam wewangian dan penjualannya.
Pimpinan kategori produk kecantikan dan perawatan diri di Tokopedia Stefanie Yuli saat gelar wicara di Jakarta, Rabu (21/2/2024), melihat terdapat lonjakan penjualan parfum dan diffuser secara signifikan pada platform tersebut.
“Tren Tokopedia selama 2023 pascapandemi jika dibandingkan dengan 2020 sebelum atau prapandemi itu penjualan produk parfum dan reed diffuser mengalami lonjakan yang signifikan. Kalau untuk parfum itu lonjakannya lebih dari dua kali lipat, sedangkan kalau reed diffuser lebih dari 13 kali lipat,” kata Stefanie.
Industri wewangian lokal Indonesia menunjukkan potensi besar dalam pertumbuhan ekonomi dan pasar domestik, berdasarkan data terbaru dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tercatat kontribusi industri kosmetik, termasuk sektor wewangian mencapai 3,83 persen pada kuartal III tahun lalu.
Lonjakan penjualan wewangian merek lokal di Tokopedia tidak hanya terjadi di wilayah perkotaan seperti DKI Jakarta, tetapi, juga di daerah-daerah seperti Sumatera Barat, Lampung, Jawa Tengah, hingga Riau. Stefanie menilai kini masyarakat sudah lebih peduli soal wewangian sehingga banyak jenama lokal yang mengeluarkan beragam jenis wewangian untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Stefanie juga menilai kolaborasi Tokopedia dengan TikTok turut berperan meningkatkan kesadaran masyarakat atas jenama lokal, khususnya wewangian. Berdasarkan data dari TikTok, tren penjualannya menunjukkan adanya peningkatan sebesar 100 persen (periode Januari 2023 dibandingkan Januari 2022) dalam penjualan produk parfum lokal.
Upaya Tokopedia untuk memperluas pasar bagi jenama lokal tidak hanya terbatas pada platformnya, tetapi, juga melalui berbagai kampanye, sebagai contoh saat Harbolnas beberapa waktu lalu yang mampu mendorong pertumbuhan transaksi.
“Tokopedia memberi panggung lebih untuk berbagai merek lokal termasuk melalui kampanye yang digalakkan seperti kampanye Harbolnas ‘Beli Lokal’ yang membuat jenama kecantikan dan perawatan diri lokal rata-rata memiliki kenaikan transaksi hingga 19 kali lipat dari bulan sebelumnya,” ujar Stefanie.