REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menjamin ketersediaan beras mencukupi menjelang masuknya bulan Ramadhan pada Maret 2024.
"Kami memastikan stok beras aman, baik itu SPHP maupun premium. Kami juga mendorong agar distributor beras premium untuk dapat memperkuat pasokan," kata Pejabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar, saat Rakorda Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-Banten, di Serang, Rabu (21/2/2024).
Al menyebutkan jumlah stok beras di Bulog setempat mencapai 6.131 ton. Jumlah stok beras tersebut dipastikan akan cukup untuk kebutuhan tiga bulan ke depan.
Sementara itu, untuk menjaga stabilisasi harga, Al mengatakan akan melakukan operasi pasar di kabupaten/kota yang dilakukan langsung oleh bupati maupun wali kota, selain itu juga melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat.
"Kami terus melakukan operasi pasar, dalam rangka melakukan stabilisasi harga, kami terus berada di lapangan untuk mengendalikan harga dan melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat," katanya.
Selain itu, pihaknya menyampaikan apabila ada hal-hal tertentu yang harus ada intervensi nasional tentu harus melaporkannya dan siap menjalankan fungsi pemerintah daerah dalam rangka stabilisasi harga.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Banten Ameriza M Moesa mengatakan kepada tim pengendalian inflasi daerah (TPID) untuk menjalankan program unggulan yang selama ini sudah berjalan.
"Dengan adanya kegiatan Rakorda TPID dan TP2DD se-Banten ini dapat memberikan kegiatan terkait upaya pengendalian inflasi terlebih menjelang bulan Ramadhan," ujarnya lagi.
Rakorda TPID dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) se-Banten ini, dihadiri oleh seluruh kepala daerah di Banten dalam rangka penguatan strategi TPID dan TP2DD untuk mendukung stabilitas harga pangan dan ekonomi keuangan digital di Banten, dan berlangsung di Hotel Aston Serang, Banten.