REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri gim video senilai 200 miliar dolar Amerika Serikat (AS) sedang menghadapi perlambatan terbesar dalam 30 tahun terakhir. Ini terjadi seiring dengan pertumbuhan besar yang didorong oleh gim ponsel pintar dan konsol-konsol generasi terbaru yang mencapai batasnya.
Dilansir NeoGaf, Rabu (21/2/2024), penjualan perangkat keras melambat dengan Sony memangkas perkiraan penjualan PlayStation 5 pekan ini. Belanja konsumen untuk gim seluler menurun tahun lalu, turun 2 persen menjadi 107,3 miliar dolar AS menurut Data.ai, yang memperkirakan pertumbuhan satu digit yang rendah pada tahun 2024.
Krisis yang dirasakan di sektor gim sangat bertolak belakang dengan pertumbuhan yang dicapai selama pandemi Covid-19. Masa ini memungkinkan banyak konsumen yang menjalani karantina wilayah menghabiskan waktu dan uang mereka untuk membeli gim.
Puncak tersebut menandai puncak dari rentetan kemenangan bisnis hiburan digital yang dimulai dengan PlayStation asli pada pertengahan tahun 1990-an dan semakin dipercepat oleh iPhone milik Apple.
Banyak orang di industri gim yang diperkirakan akan bangkit kembali dengan cepat setelah penurunan pascapandemi pada tahun 2022, tapi tahun lalu tidak menghasilkan pertumbuhan yang diharapkan pada awalnya. Angka triwulan terbaru dari beberapa penerbit terbesar, termasuk Electronic Arts dan Take Two, mengecewakan para investor. Sementara itu, para pengembang gim terpaksa memangkas ribuan pekerjaan lagi tahun ini setelah memangkas sebanyak 10 ribu pekerjaan pada tahun 2023.
Piers Harding-Rolls, direktur riset gim di Ampere Analysis, sebuah peneliti pasar, mengatakan ada banyak kekhawatiran komersial, yaitu tentang pertumbuhan, tentang profitabilitas, tentang menjaga anggaran-anggaran tetap terkendali, dan tentang membuat dampak di pasar ketika ada begitu banyak produk yang sudah mapan.
“Kita berada dalam era pertumbuhan yang jauh lebih lambat,” ujar Harding-Rolls.
Kekhawatiran seputar kurangnya perangkat gim....