Rabu 21 Feb 2024 22:34 WIB

Warga Sukabumi Diimbau Gunakan Bahasa Sunda Sebagai Bahasa Sehari-hari

Keberadaan bahasa Sunda harus dilestarikan dengan cara digunakan sehari-hari.

Red: Nora Azizah
Guru memberikan pelajaran bahasa Sunda (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Guru memberikan pelajaran bahasa Sunda (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengimbau warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat untuk menjadikan bahasa Sunda sebagai bahasa Ibu atau bahasa asli/pertama dengan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. "Kabupaten Sukabumi merupakan bagian dari Provinsi Jabar tentunya bahasa Sunda harus menjadi bahasa Ibu serta harus dipahami dan diucapkan pertama kali oleh seseorang untuk berkomunikasi," katanya saat memperingati Hari Bahasa Ibu se-dunia, Rabu (21/2/2024).

Menurut Marwan, warga Sukabumi harus bangga menggunakan bahasa Sunda saat berkomunikasi dengan siapapun setiap harinya. Selain itu, momentum Hari Bahasa Ibu Sedunia ini untuk meningkatkan kesadaran akan keragaman bahasa dan budaya.

Baca Juga

Tidak hanya, Hari Bahasa Ibu Sedunia yang jatuh setiap 21 Februari 2024 juga untuk mempromosikan persatuan keanekaragaman serta pemahaman internasional melalui mult-ibahasa dan multikulturalisme. Maka dari itu, keberadaan bahasa Sunda harus dilestarikan salah satunya dengan menghidupkan dan bangga menggunakan bahasa Sunda sebagai bahasa ibu dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, peran orang tua pun sangat penting seperti membiasakan berkomunikasi dengan anak-anaknya dengan menggunakan bahasa Sunda yang baik dan benar sesuai dengan tingkatan dalam keluarga," tambahnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Eka Nandang Nugraha mengatakan bahasa Ibu penting digunakan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam hal komunikasi. Pihaknya bersyukur dan mengapresiasi warga Kabupaten Sukabumi yang masih tetap menggunakan dan menjaga bahasa Sunda di tengah gempuran budaya dan bahasa asing, ini menujukan bentuk eksistensi keberadaan bahasa Ibu.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَمِنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ مَنْ اِنْ تَأْمَنْهُ بِقِنْطَارٍ يُّؤَدِّهٖٓ اِلَيْكَۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ اِنْ تَأْمَنْهُ بِدِيْنَارٍ لَّا يُؤَدِّهٖٓ اِلَيْكَ اِلَّا مَا دُمْتَ عَلَيْهِ قَاۤىِٕمًا ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَالُوْا لَيْسَ عَلَيْنَا فِى الْاُمِّيّٖنَ سَبِيْلٌۚ وَيَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ
Dan di antara Ahli Kitab ada yang jika engkau percayakan kepadanya harta yang banyak, niscaya dia mengembalikannya kepadamu. Tetapi ada (pula) di antara mereka yang jika engkau percayakan kepadanya satu dinar, dia tidak mengembalikannya kepadamu, kecuali jika engkau selalu menagihnya. Yang demikian itu disebabkan mereka berkata, “Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang buta huruf.” Mereka mengatakan hal yang dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui.

(QS. Ali 'Imran ayat 75)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement