REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan perkembangan jumlah kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh telah menunjukkan hal yang signifikan. Hal ini menjadi bukti bahwa Whoosh mulai menjadi pilihan moda transportasi bagi masyarakat.
"Sekarang tuh yang naik Whoosh banyak, kita harap (dilanjutkan) sampai Surabaya," ujar Arya saat berbincang dengan media di Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Arya menyampaikan skema tarif dinamis juga memberikan opsi pilihan masyarakat mendapatkan harga tiket yang lebih rendah. Toh, ucap Arya, tarif Whoosh relatif masih terjangkau apabila dibandingkan dengan kereta cepat beberapa negara lain, seperti Jepang.
"Saya kemarin naik kereta cepat Jepang itu mencapai Rp 2,5-2,2 juta itu tiga jam tuh. Kalau kita hitung per jarak, bagi tiga deh, berapa? (Rp 700-800 ribu)," ucap Arya.
Arya juga memastikan bunga untuk pembayaran utang dari China Development Bank (CDB) sekitar 3,2 persen untuk dolar AS dan 3,1 persen untuk renminbi.
"Pokoknya angkanya segitu. Jadi kalau yang ngomong-ngomong ini bunganya dari Cina ini tinggi, nah itu enggak," kata Arya.