Kamis 22 Feb 2024 04:09 WIB

Perhitungan Sementara Kalah dari Prabowo di Jakarta, Ini Respons Anies

Anies masih menunggu perhitungan resmi dari KPU.

Rep: Eva Rianti/ Red: Teguh Firmansyah
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan usai shalat Jumat di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (16/2/2024).
Foto: Republika/Eva Rianti
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan usai shalat Jumat di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (16/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perolehan suara paslon nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' di wilayah DKI Jakarta, terpantau berada di bawah paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, berdasarkan data hitung suara Sirekap milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Menanggapi hal itu, Anies menekankan agar menunggu hasil resmi. 

Dikutip dari laman Pemilu2024.kpu.go.id, paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan suara 1,64 juta atau 41,89 persen. Disusul oleh Anies-Muhaimin dengan perolehan suara 1,58 juta atau 40,46 persen. Kemudian paslon nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan jumlah suara 692 ribuan atau 17,66 persen.

Baca Juga

"Bukan (tidak percaya perhitungan suara), kita tunggu hasil KPU," kata Anies kepada Republika di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024). 

Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tersebut mengungkapkan, sembari menunggu hasil resmi dari KPU, saat ini pihaknya tengah berupaya membongkar terjadinya kecurangan atau pelanggaran dalam keberjalanan pemilu. Upaya itu secara masif dilakukan Tim Hukum Nasional (THN) AMIN. 

"Saya katakan, problematikanya pra-TPS (tempat pemungutan suara)," ujar dia. 

Pra-TPS yang dimaksud Anies adalah sebelum hari pencoblosan. Menurut penelusuran dan pendalaman THN AMIN, kecurangan pemilu terjadi jauh-jauh hari sebelum pemungutan suara pada 14 Februari 2024. Sehingga pihaknya tengah mendalami dugaan kecurangannya. 

Adapun berdasarkan informasi THN AMIN, jauh sebelum proses pencoblosan telah terjadi banyak kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). Itu melibatkan pimpinan-pimpinan negara, baik penyelenggara pemilu maupun aparat penegak hukum (APH), sampai kepala desa. 

Kecurangan yang paling banyak terjadi dalam Pemilu 2024 menurut data THN AMIN adalah pengerahan terhadap kepala desa (kades) untuk memenangkan paslon tertentu. Sejumlah fakta dan data yang menunjukkan kecurangan itu telah ditemukan. Selain fakta-fakta, THN AMIN juga menemukan sejumlah saksi yang akan bersaksi di persidangan mengenai perkara kecurangan pemilu, jika nantinya diperlukan. 

Sebelumnya, saat masa kampanye pada Senin (29/1/2024), Anies menyampaikan optimistmenya bakal meraih suara terbanyak di DKI Jakarta dalam Pilpres 2024. Menurut Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu, warga Jakarta selaras dengan visi perubahan yang diusung AMIN. 

"InsyaAllah Jakarta berada di dalam barisan perubahan," kata Anies saat berkunjung di Pondok Pesantren Mirqot Ilmiyah Al-Itqon, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (29/1/2024). 

Baca Juga: Lagi Banyak Dicari, Apa Itu Beras SPHP?

Anies meminta warga untuk bersama-sama menangkap atau mengantisipasi kecurangan dalam pencoblosan yang dilakukan pada 14 Februari 2024. "Kepada seluruh masyarakat kami mengajak untuk menggunakan hak suara dan sudah selesai mencoblos, kemudian pulang, pada saat mulai perhitungan, ramai-ramai menjaga TPS-nya (tempat pemungutan suara)," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement