REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ducati sedang mendominasi MotoGP dalam beberapa tahun terakhir. Musim lalu, para pembalap dari pabrikan tersebut finis di tiga besar klasemen akhir.
Ada Francesco 'Pecco' Bagnaia (Ducati Lenovo), Jorge Martin (Pramac Racing), serta Marco Bezzecchi asal Pertamina Enduro Racing Team (Sebelumnya tim ini masih bernama Mooney VR46 Racing).
Bagnaia mewakili pabrikan utama. Sementara dua lainnya dari tim satelit. Semuanya mengendarai motor Ducati Desmosedici.
Pabrikan asal Italia itu diprediksi kembali memunculkan para pembalap yang siap bersaing di level teratas pada 2024. Belum berhenti sampai di situ. Teranyar, Marc Marquez juga ikut-ikutan berada di Ducati.
Marquez mengendarai Gresini Racing. Meski sempat mengalami penurunan performa, nama besar the Baby Alien tetap dihormati. Apalagi ia mendapatkan mesin motor yang sedang berjaya.
Marquez diminta memprediksi siapa saja yang bakal meramaikan perburuan gelar musim ini. Pertama sudah pasti, ia memasukkan sesama rider Ducati dalam hitungannya. Ia menilai Pecco dan Martin akan memulai musim baru sebagai favorit.
Lalu untuk rider non-Ducati, ia memilih Brad Binder asal Red Bull KTM Factory Racing. The Baby Alien tak asal bicara. Musim lalu, Binder finis di urutan keempat klasemen akhir.
Marquez menjelaskan, Bagnaia dan Martin adalah dua pembalap yang menjadi acuan. Pada musim 2023, keduanya menyelesaikan kompetisi dengan cara terbaik. "Pecco di level konsistensi dan pengelolaan situasi, Martin di level kecepatan.
"Mereka pasti ada di sana (kembali terlibat dalam persaingan merebut gelar), dan orang ketiga yang saya masukkan adalah Brad Binder, tergantung pada evolusi KTM," kata Marquez kepada DAZN, dikutip dari Crash, Kamis (22/2/2024).
KTM mulai menjadi pesaing Ducati. Jack Miller optimistis pabrikan mereka berada di dua besar terbaik. "Sebentar lagi akan menjadi yang pertama," ujar Miller.
Kembali ke Marquez. Lalu bagaimana dengan dirinya sendiri? Selepas uji coba motor barunya ia menemukan senyuman. Semua berjalan baik.
Namun, pria Spanyol ini tak mau terlalu tinggi menargetkan sesuatu. Setelah kesulitan berjuang di level teratas dalam beberapa tahun terakhir, kini ia fokus pada pembangunan kembali performanya.