Kamis 22 Feb 2024 08:49 WIB

Israel Intensifkan Serangan ke Rafah

Diperkirakan terdapat 1,5 juta orang yang kini berdesak-desakan di Rafah.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Warga Palestina berdiri di sekitar kerabat mereka yang tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza di kamar mayat di Rafah, Rabu, (21/2/2024).
Foto: AP Photo/Hatem Ali
Warga Palestina berdiri di sekitar kerabat mereka yang tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza di kamar mayat di Rafah, Rabu, (21/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, RAFAH -- Israel mengintensifkan pengeboman di Rafah, selatan Gaza. Warga mengatakan belasan orang dari satu keluarga tewas dalam sebuah serangan udara. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan total korban jiwa dalam serangan Israel menjadi 29.313 orang.

Di Yerusalem, anggota kabinet perang Israel Benny Gantz menyinggung "tanda-tanda awal kemajuan menjanjikan" kesepakatan baru dalam pembebasan sisa sandera yang masih ditawan Hamas yang dinegosiasikan Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar untuk mengamankan jeda pertempuran.

Baca Juga

Angkatan Bersenjata Israel (IDF) mengatakan mereka meningkatkan operasi di Kota Khan Younis, utara Rafah. Tapi, tidak menyinggung serangan di Rafah dan belum merespon permintaan komentar mengenai serangan terbaru di kota itu.

Diperkirakan terdapat 1,5 juta orang berdesak-desakan di Rafah yang berbatasan dengan Mesir. Sebagian besar mengungsi dari rumah mereka untuk menghindari serangan militer Israel di daerah utara.

Aliran bantuan ke Gaza dari Mesir sudah berhenti selama dua pekan terakhir. Menurut data dan pejabat PBB hilangnya keamanan di Rafahn mempersulit distribusi makanan.

Israel mengatakan bersiap menggelar serangan ke Rafah meski mendapatkan tekanan dari masyarakat internasional untuk tidak melanjutkan rencana itu. Termasuk dari Amerika Serikat (AS) yang khawatir terjadinya lonjakan korban jiwa dari warga sipil.

Lewat pesan singkat warga Rafah melaporkan beberapa serangan udara Israel dan ledakan di kota itu. Kapal-kapal Angkatan Laut Israel juga melepaskan tembakan ke daerah pesisir pantai.

Kantor berita Reuters merekam video rumah keluarga Al-Noor di Rafah yang menjadi puing-puing setelah dihantam tembakan. Terlihat belasan jenazah dibungkus kain kafan putih atau hitam dan kerabat yang berduka di rumah sakit Rafah.

Abdulrahman Juma mengatakan istrinya, Noor dari keluarga Al-Noor serta putri mereka yang baru berusia satu tahun, Kinza, tewas dalam serangan itu bersama orang tua Noor, saudara laki-lakinya dan anggota keluarga yang lain. Juma menggendong jenazah Noor, membungkusnya dengan kain kafan putih. "Yang satu ini, yang berada di pangkuan saya, membawa jiwa saya, ia berusia satu setengah tahun," katanya.

Israel menuduh Hamas menggunakan bangunan-bangunan sipil sebagai tempat persembunyian. Kelompok perjuangan pembebasan Palestina itu membantah keras tuduhan tersebut. Penduduk setempat juga mengatakan tank-tank Israel bergerak maju dari Khan Younis menuju Al-Mawasi, yang sebelumnya merupakan daerah yang relatif aman, tempat di mana tentara memerintahkan warga Palestina untuk mencari perlindungan.

Warga mengatakan tank-tank tersebut mencapai jalan pantai, yang secara efektif memutus Khan Younis dan Rafah dari bagian lain Jalur Gaza, meskipun mereka mundur setelah beberapa jam. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan  69.333 orang telah terluka di Gaza sejak dimulainya perang pada tanggal 7 Oktober 2023, selain 29.313 orang tewas. Mereka mencatat 118 orang terbunuh dalam 24 jam terakhir.

Perang ini dipicu serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023. Israel mengklaim 1.200 orang tewas dan 253 orang lainnya disandera dalam serangan tersebut. Israel menanggapinya dengan serangan udara dan darat di Gaza yang membuat sebagian besar penduduknya yang berjumlah 2,3 juta orang mengungsi, menyebabkan kelaparan yang meluas, dan menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut. 

sumber : reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement