REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Gedung MUI Pusat, Jalan Proklamasi No. 51, Jakarta Pusat, pada Rabu (21/02/2024).
Mengawali rapat, Wapres selaku Ketua Dewan Pertimbangan MUI menekankan tentang pembinaan umat, sebagai bagian dari visi dan misi MUI. Di samping itu, Wapres juga menegaskan tentang berbagai permasalahan umat yang harus direspons oleh MUI.
"Saya hanya ingin mengarahkan bahwa tugas-tugas MUI yang cukup berat harus bisa dilaksanakan dengan lebih optimal lagi, terutama prinsip dan kebijakan MUI, seperti melayani umat dan beberapa aspeknya, menjaga umat dari paham-paham yang menyimpang ekstrim, menjaga umat dari bermuamalah yang tidak syariah, kemudian melindungi umat dari konsumsi yang tidak halal, itu terus dilaksanakan," kata Ma’ruf.
Ma’ruf yang juga mantan Ketua MUI, menyebut MUI turut mengemban tugas dalam memulihkan keutuhan umat yang mungkin sempat terkoyak lantaran pemilihan umum yang baru berlangsung 14 Februari 2024 silam.
"Menjaga keutuhan dan persatuan umat apalagi pasca pemilu. Jadi itu harus disatukan lagi supaya tidak terkoyak-koyak," ucap Ma’ruf.
Selain itu Dewan Pertimbangan MUI juga meminta ulama aktif dalam pemberdayaan dan penguatan umat. Seperti penguatan pendidikan dan pemberdayaan ekonomi. Ma'ruf mengatakan sebenarnya dalam menjalankan program-program keumatan, pekerjaan itu lebih banyak pada MUI di daerah provinsi. MUI Pusat kata dia lebih banyak melakukan koordinasi dan sinkronisasi.
"Kita harus melihat seberapa peran dari pada MUI daerah itu sendiri. Beberapa kita kan sudah evaluasi MUI daerah itu pertahun. Pemberdayaan umat itu justru ada di daerah," kata Ma'ruf menambahkan.