REPUBLIKA.CO.ID, oleh M Fauzi Ridwan, Santi Sopia
Video fenomena alam berupa angin kencang terjadi di Rancaekek, Kabupaten Bandung, pada Rabu (21/2/2024) sore, beredar viral di media sosial. Rekaman video yang memperlihatkan angin puting beliung berukuran besar memporakporandakan sejumlah bangunan, pohon, dan kendaraan.
Seperti dilihat pada video yang beredar, angin puting beliung menyebabkan sejumlah bangunan rusak. Termasuk merobohkan pohon dan menimpa sebuah mobil.
Beberapa sepeda motor pun ikut terjatuh akibat terkena dampak dari angin puting beliung. Informasi yang dihimpun, akses jalan kendaraan di Jalan Raya Bandung-Garut mengalami kepadatan.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung, peristiwa yang terjadi di Rancaekek, kemarin sore merupakan puting beliung atau small tornado. Kesimpulan itu berdasarkan kecepatan angin berputar dan dampak yang ditimbulkan.
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan, angin puting beliung merupakan peristiwa fenomena alam dimana angin berputar dengan kecepatan kurang 70 kilometer per jam. Sedangkan untuk tornado lebih dari 70 kilometer per jam.
"Kejadian kemarin sore, kecepatan angin tercatat di AAWS Jatinangor 36.8 Kilometer per jam," ucap dia melalui keterangan resmi yang diterima, Kamis (22/2/2024).
Teguh menyebut puting beliung merupakan small tornado. Menurut Teguh, masyarakat Indonesia sering menyebut small tornado merupakan puting beliung.
"Kalau tornado pasti dampaknya lebih dari 10 kilometer, sedangkan kemarin saya rasa 3 sampai 5 kilometer dampaknya," ujar dia.
Selain itu, puting beliung di Rancaekek terjadi karena pertumbuhan awan cumulonimbus. Puting beliung merupakan dampak ikutan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mencatat lima kecamatan di Kabupaten Bandung dan Sumedang terdampak angin puting beliung, Rabu (21/2/2024) sore kemarin. Puluhan rumah mengalami rusak ringan hingga berat serta belasan pabrik rusak
Humas BPBD… pic.twitter.com/ekycQZdwHX
— Republika.co.id (@republikaonline) February 22, 2024