Kamis 22 Feb 2024 14:08 WIB

Cerita Warga Menyelamatkan Diri dari Puting Beliung di Tengah Seng, Balok Kayu Beterbangan

Gang jalan berserakan penuh seng, kayu dan balok termasuk di jalan raya

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Ratusan bangunan dan warung di pinggir jalan rusak berat akibat angin puting beliung yang terjadi di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Kamis (22/2/2024). Angin kencang itu menerjang pemukiman warga, pabrik, hingga pusat perbelanjaan di sekitar Jatinangor dan Rancaekek. Menurut pakar klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), angin kencang tersebut diduga badai tornado. Rencanannya tim periset BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Ratusan bangunan dan warung di pinggir jalan rusak berat akibat angin puting beliung yang terjadi di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Kamis (22/2/2024). Angin kencang itu menerjang pemukiman warga, pabrik, hingga pusat perbelanjaan di sekitar Jatinangor dan Rancaekek. Menurut pakar klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), angin kencang tersebut diduga badai tornado. Rencanannya tim periset BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Sejumlah warga merasakan kengerian angin puting beliung yang muncul tepat di rumah mereka di RT 04 RW 04 Desa Nanjungmekar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Rabu (21/2/2024) kemarin. Semua warga yang menjadi korban, menyaksikan material seperti seng, balok dan kayu berterbangan di atas rumah dan kepala mereka.

Saepuloh Ketua RT 04 RW 04 Desa Nanjungmekar menceritakan tentang angin puting beliung yang muncul di kawasan rumahnya, Rabu (21/2/2024) sore. Saat kejadian, dirinya tengah mengecat tembok rumah.

Baca Juga

"Awalnya kira-kira pukul 16.00 WIB sore ada suara gemuruh seperti kapal terbang pas di lihat banyak material berterbangan. Ada seng, kayu balok ada di atas (langit)," ujar Saepuloh yang tengah memperbaiki rumah dampak puting beliung, Kamis (22/2/2024).

Ia mengaku sempat memegang tiang tembok rumah setelah melihat angin puting beliung. Kurang lebih angin puting beliung muncul sekitar 15 menit di rumahnya. "Ada 15 menit (puting beliung), besar sekali. Semua warga teriak panik," katanya.

Setelah reda, Saepuloh melihat gang jalan berserakan penuh seng, kayu dan balok termasuk di jalan raya. Total terdapat 48 rumah yang terdampak dengan 80 persen rusak parah. "80 persen rusak karena tertimpa material," katanya.

Ia mengatakan tidak terdapat korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun, hanya dua orang yang mengalami luka sobek di kepala akibat terkena reruntuhan seng. Mereka dirawat di Rumah Sakit Al islam dan di rumah.

Salah seorang warga lainnya, Yati menyampaikan hal serupa. Ia mendengar suara gemuruh di luar rumah saat tengah mandi di kamar mandi. Ia menyempatkan diri untuk melihat keluar rumah dan di langit-langit penuh material kayu, seng dan balok.

Salah seorang pemilik warung makan di Jalan Garut-Bandung Iding Sadili (56 tahun) mengaku tengah berada di dalam warung bersama istri. Mereka pun menyelamatkan diri dengan telungkup di pinggir kulkas.

"Saya melindungi istri dengan telungkup di pinggir kulkas. Secara gak sadar beberapa detik bangunan udah pada hilang. Terus kita agak ketimpa kayu dikit," katanya.

Setelah memindahkan kayu-kayu yang menghalangi, ia bersama istrinya bisa keluar warung. Makanan yang dijual pun ikut tumpah.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement