Kamis 22 Feb 2024 14:11 WIB

Indonesia Peringatkan Standar Ganda Terhadap Palestina

Retno desak negara-negara G20 tidak tinggal diam pada Israel.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Demonstran memegang poster selama unjuk rasa mendukung warga Palestina di Masjid Agung Baiturrahman di Banda Aceh, Rabu (8/11/2023).
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Demonstran memegang poster selama unjuk rasa mendukung warga Palestina di Masjid Agung Baiturrahman di Banda Aceh, Rabu (8/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi memperingatkan standar ganda terhadap Palestina dengan peristiwa-peristiwa yang lain. Hal ini ia sampaikan dalam pernyataan pers mengenai Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri G20 di Brasil.  

"Saya tekankan, perlakuan kita kepada Palestina tidak boleh berbeda dengan perlakuan kita terhadap situasi-situasi yang lain. Saya meminta negara-negara G20 tidak tinggal diam menyaksikan Israel menghancurkan rumah sakit, sekolah dan kamp pengungsi," kata Retno dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kamis (22/2/2024).

Baca Juga

Dalam pertemuan itu menteri luar negeri mengatakan ia juga desak negara-negara G20 untuk meningkatkan dukungan bagi Palestina. Termasuk untuk lembaga bantuan pengungsi PBB untuk Palestina, UNRWA. "Dan justru bukan menghentikannya. Karena di saat inilah, Palestina memerlukan solidaritas dan bantuan kita," katanya.

Retno tidak menyebutkan nama negara mana pun tapi donatur terbesar UNRWA, Amerika Serikat (AS) dan Inggris menangguhkan kontribusinya ke lembaga itu setelah Israel menuduh 12 dari ribuan pegawai UNRWA terlibat dalam serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023. AS dan Inggris mengindikasi belum akan melanjutkan bantuan mereka sampai proses penyelidikan internal PBB selesai.