Kamis 22 Feb 2024 14:31 WIB

Indonesia Diterjang Tornado Pertama, Apa Bedanya dengan Angin Puting Beliung dan Badai?

Fenomena tornado di Rancaekek Bandung diklaim sebagai yang pertama di Indonesia.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Angin Puting Beliung di wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
Foto: Tangkapan Layar/Dok Rep
Angin Puting Beliung di wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, mengategorikan angin puting beliung dahsyat yang merusak bangunan di wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung, dan sebagian Kabupaten Sumedang, sebagai badai tornado. Fenomena ini pun dianggap sebagai tornado pertama di Indonesia.

Lantas apa perbedaan antara tornado, angin puting beliung, siklon? Mengutip laman Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), tornado, angin puting beliung dan badai sama-sama merupakan pusaran atmosfer. Namun demikian, ukuran diameter tornado dan puting beliung berkisar pada ratusan meter, sedangkan ukuran diameter siklon dapat mencapai ratusan kilometer.

Baca Juga

Tornado terjadi di atas daratan, sedangkan siklon tropis di atas lautan luas. Siklon tropis yang memasuki daratan akan melemah dan kemudian mati. Arah gerakan tornado tergantung pada arah gerak badai guntur (thunderstorm) pembentuknya. 

Sementara untuk siklon di bumi belahan Selatan umumnya bergerak ke arah barat atau barat data, sedangkan untuk siklon di bumi belahan utara umumnya bergerak ke arah barat atau barat laut. Adapun puting beliung merupakan sebutan lokal untuk tornado skala kecil yang terjadi di Indonesia, dan water spout merupakan tornado yang terjadi di atas perairan, (dapat berupa danau maupun laut).

Sementara itu, dilansir Fox Weather, Kamis (22/2/2024), tornado lebih sering terjadi di Amerika Utara dibandingkan benua lain di Bumi. AS mengalami sekitar 1.200 tornado setiap tahun, dan sebagian besar dilaporkan terjadi di negara bagian Texas.

Tornado juga merupakan kejadian yang cukup umum di Eropa, di mana angin puting beliung telah didokumentasikan dengan baik. Mayoritas tornado tersebut terjadi di Jerman dan Inggris, menurut penelitian tahun 2017 yang diterbitkan dalam Bulletin of the American Meteorological Society.

Menurut penelitian tersebut, lebih dari 1.000 tornado dilaporkan terjadi di Jerman antara tahun 1950 dan 2015. Rusia Barat melaporkan 685 tornado selama periode tersebut. Inggris berada di urutan ketiga dengan 437 laporan tornado. Spanyol (426) dan Prancis (396) melengkapi lima besar.

Inggris rata-rata mengalami sekitar 30 tornado per tahun, menurut Met Office negara itu. Tornado tersebut biasanya berukuran kecil dan berlangsung singkat.

Sementara itu di Asia, China menjadi salah satu negara yang kerap dilanda tornado. Pada 2023, setidaknya 10 orang tewas dan beberapa lainnya terluka ketika tornado melanda provinsi Jiangsu di Tiongkok timur, demikian seperti dilaporkan CNN.

Tornado adalah peristiwa cuaca ekstrem mematikan terbaru yang melanda China, yang selama beberapa bulan terakhir telah bergulat dengan banjir dan gelombang panas yang ekstrem pada 2023.

Sementara itu, angin puting beliung dahsyat atau tornado (menurut BRIN) yang terjadi di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang, telah menyebabkan kerusakan pada 534 bangunan menurut catatan BPBD Jawa Barat.

Humas Ahli Muda BPBD Jabar, Hadi Rahmat, mengatakan bahwa 835 kepala keluarga di Kecamatan Jatinangor dan Cimanggung (Kabupaten Sumedang), dan Kecamatan Rancaekek, Cicalengka, dan Cileunyi (Kabupaten Bandung), terdampak bencana tersebut.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement