Kamis 22 Feb 2024 15:25 WIB

Kedermawanan Nabi Muhammad SAW Saat Ramadhan

Nabi Muhammad SAW merupakan orang yang paling dermawan.

Rep: Mgrol150/ Red: Muhammad Hafil
Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: republika
Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sedekah adalah pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau yang berhak menerimanya sesuai dengan kemampuan pemberi. Berbuat baik tidak pernah rugi karena keutamaan sedekah bukan hanya tentang pahala, tetapi juga meraih kebahagiaan untuk menjadi manusia yang bermanfaat, apalagi jika dilakukan di bulan Ramadhan seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

“Nabi orangnya sangat dermawan tapi kalau masuknya bulan Ramadhan, kedermawanannya ditingkatkan dengan sengaja karena itu (adalah) Ramadhan. Maka kalau anda sudah jadi orang dermawan, memasuki bulan Ramadhan tingkatkan dan kedermawanan di Ramadhan itu akan menjadikan dia dermawan di luar Ramadhan,” Kata Buya Yahya, dikutip dari Youtube, Al-Bahjah TV, Kamis (22/02/2024).

Baca Juga

Buya Yahya menjelaskan, bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan orang yang paling dermawan sampai – sampai Nabi Muhammad SAW tidak menyimpan apa – apa di tempat tinggalnya. Malaikat Jibril juga lebih sering mendatangi Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadhan dibandingkan bulan lainnya sebagaimana Hadist Riwayat Bukhari:

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس ، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل ، وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيُدارسه القرآن ، فالرسول الله صلى الله عليه وسلم أجودُ بالخير من الريح المرسَلة

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus.” 

Nabi Muhammad SAW juga menjelaskan bahwa sedekah yang paling baik merupakan sedekah pada bulan Ramadhan.

“Kalau kita sudah berada di bulan Ramadhan, ayo kita tingkatkan. Karena belum tentu nanti kita ketemu Ramadhan lagi, tapi kalo misalnya kita di bulan Rajab ingin bersedekah ga usah nunggu bulan Ramadhan (sekarang) saja keluarkan. Karena besok belum tentu masih hidup,” Kata Buya Yahya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement