REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jumlah kunjungan wisatawan asing di Jepang pada Januari 2024 telah kembali ke level sebelum pandemi dengan 2,69 juta kunjungan.
Angka itu mencerminkan peningkatan sebesar 79,5 persen dibandingkan Januari 2023. Juga setara dengan jumlah kunjungan wisatawan asing pada Januari 2019 ketik pandemi Covid-19 belum melanda.
Peningkatan itu didukung pencabutan kendali perbatasan akibat Covid-19 pada April 2023. Selain itu, pelemahan yen sehingga mendorong wisatawan asing untuk mengunjungi Negara Sakura.
Organisasi Pariwisata Jepang tidak mencatat adanya penurunan signifikan akibat gempa besar di awal tahun, meski sejumlah wisatawan Korea Selatan dan China membatalkan kunjungannya. Jumlah wisatawan terbanyak ke Jepang pada Januari berasal dari Korsel dengan 857.000 orang, meningkat 10,0 persen dibandingkan Januari 2019, sedangkan Taiwan menyumbang wisatawan terbanyak kedua dengan 492.300 orang atau naik 27,0 persen.
Namun, jumlah wisatawan asal China berkurang 44,9 persen dengan 415.900 orang. Hal itu disebabkan karena China menjadi negara terakhir yang mencabut pembatasan perjalanan.
Januari juga mencatat rekor jumlah pengunjung terbanyak dari Korsel, Taiwan dan Australia dalam satu bulan. Sementara itu, jumlah warga Jepang yang bepergian ke luar negeri pada bulan itu melonjak 89,3 persen menjadi 838.600 kunjungan dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, angka tersebut masih lebih rendah 42,3 persen dibandingkan dengan jumlah yang tercatat pada Januari 2019.