Kamis 22 Feb 2024 18:04 WIB

Harga Cabai di Solo Tembus Rp 87 Ribu per Kilogram

Harga aman cabai disebut berada di kisaran Rp 30-35 ribu per kg.

Rep: C02/ Red: Agus raharjo
Pedagang cabai melayani pembeli di Pasar. Harga cabai di Kota Solo meroket hingga tembus Rp 87 ribu per kg. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Jessica Wuysang
Pedagang cabai melayani pembeli di Pasar. Harga cabai di Kota Solo meroket hingga tembus Rp 87 ribu per kg. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Setelah harga beras premium, kini giliran harga cabai yang meroket di Solo. Salah satunya ada yang tembus hingga Rp 87 ribu per kilogramnya. 

Berdasarkan data yang diterima dari Dinas Perdagangan Pemkot Solo, di Pasar Legi Solo, Kamis (22/2/2024), harga cabai merah besar kini tembus Rp 87 ribu/kg. Sedangkan cabai merah keriting tembus di harga Rp 83 ribu/kg dan cabai rawit merah Rp 70 ribu/kg. Dimana Per Senin 19 Februari harga rawit merah masih Rp 47 ribu, tapi naik menjadi Rp 60 ribu per/kg. 

Baca Juga

Kepala Dinas Perdagangan Pemkot Solo Heru Sunardi mengungkapkan harga cabai naik lebih dari Rp 60 ribu per kilogram. Sedangkan harga beras masih stabil tinggi Rp 17 ribu per/kg. 

"Tanda-tanda naik tapi masih aman. Masih di angka enam puluhan ribu per kilogram. Tapi sebenarnya amannya cabai itu Rp 30-35 ribu, tapi kemarin sudah mulai naik," tutur Heru, Kamis.

Heru juga mengatakan selain komoditas pertanian seperti cabai, harga bawang merah juga naik. Dimana sebelumnya dibandrol dengan harga Rp 23 ribu menjadi Rp 28 ribu per kilogram. Sementara bawang putih cating stabil di angka Rp 38 ribu ribu per kilogram. 

Sedangkan, harga gula pasir curah di angka Rp 16.500 ribu di pasar legi. Kemudian Rp 17 ribu di Pasar Nusukan dan Rp 18 ribu di Pasar Gede. Di sisi lain, Heru mengimbau masyarakat tidak panik menghadapi kenaikan harga pangan. Sebab, pemerintah terus berupaya mengintervensi agar harga tetap stabil dan menjaga ketersediaan stok.

"Kalau stok aman, kemarin itu harga beras naik karena panen raya mundur, sementara stok beras premium tidak melimpah," kata Heru.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement