Kamis 22 Feb 2024 20:21 WIB

Pengaruhi Inflasi, Menkeu Waspadai Kenaikan Harga Beras

Kenaikan harga beras bulanan 7,7 persen hingga Februari.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Lida Puspaningtyas
Petugas mengecek beras premium yang siap untuk diedarkan di Gudang RPC PT Food Station, Cipinang, Jakarta, Rabu (21/2/2024). Sebanyak 15.000 ton beras premium berukuran lima kilogram diedarkan untuk mengatasi kelangkaan yang terjadi di gerai ritel modern di Jabodetabek. Distribusi beras premium itu ditargetkan mencapai 300.000-500.000 kilogram per hari yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi warga Jabodetabek.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas mengecek beras premium yang siap untuk diedarkan di Gudang RPC PT Food Station, Cipinang, Jakarta, Rabu (21/2/2024). Sebanyak 15.000 ton beras premium berukuran lima kilogram diedarkan untuk mengatasi kelangkaan yang terjadi di gerai ritel modern di Jabodetabek. Distribusi beras premium itu ditargetkan mencapai 300.000-500.000 kilogram per hari yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi warga Jabodetabek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mewaspadai kenaikan harga beras yang tengah terjadi. Itu karena, dapat memengaruhi tingkat inflasi nasional.

"Kita waspada kenaikan harga beras bulanan 7,7 persen hingga Februari. Rata-rata harga (beras) di Rp 15 ribu per kilogram pada Februari 2024," ujarnya dalam konferensi pers APBN KiTa, Kamis (22/2/2024).

Baca Juga

Tidak hanya beras, Sri Mulyani pun mengkhawatirkan harga bahan pangan lain seperti bawang putih, cabai merah, daging ayam, dan telur. Kenaikan itu, lanjutnya, terjadi menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

Maka, kata dia, pemerintah terus berupaya menstabilkan harga bahan pangan. Dengan begitu, inflasi bisa terjaga di level rendah.

Disebutkan, pada bulan lalu laju inflasi relatif terjaga di level 2,57 persen year on year (yoy). Diharapkan bisa terjaga pula pada bulan ini.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengajak masyarakat membeli beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Itu karena, harga beras premium saat ini sedang mahal.

“Beras premium barangnya lagi naik. Barangnya juga tidak sesuai dengan yang ditentukan,” katanya saat meninjau harga beras di Transmart Cempaka Putih, Jakarta, Senin (19/2/2024).

Dari hasil peninjauan itu, kata dia, harga beras premium cukup tinggi dan bervariasi mulai Rp 72 ribu hingga Rp 80 ribu. Harga tersebut dinilai tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 69.500.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement