REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO — Banjir yang terjadi di sejumlah desa wilayah Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, dilaporkan berdampak terhadap kondisi jalan. Ada jalan yang dikabarkan kondisinya rusak akibat terdampak banjir.
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan, ada tiga desa di Kecamatan Porong yang dilanda banjir, yaitu Pesawahan, Candipari, dan Wunut. “Beberapa hari lalu tiga desa itu sempat tergenang, sehingga mengakibatkan jalan di desa tersebut mengalami kerusakan,” kata dia, saat meninjau jalan yang rusak, Kamis (22/2/2024).
Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo Dwi Eko Saptono, pihaknya dalam waktu dekat ini akan memperbaiki dan melakukan pemeliharaan jalan yang rusak akibat banjir. Seperti ruas jalan di Desa Candipari sepanjang kurang lebih 600 meter yang kondisinya berlubang. “Sekitar satu pekan ini segera kami lakukan pemeliharaan,” kata Dwi.
Ihwal penanganan banjir di tiga desa wilayah Kecamatan Porong itu, Dwi menyebut berjalan dengan baik. Alat berat sudah diturunkan untuk mempercepat penanganan. “Sekarang masih di sana, ekskavator sudah bekerja mulai beberapa hari yang lalu,” ujar dia.
Bupati menyebut banjir dipicu hujan deras. Ia meninjau langsung lokasi terdampak banjir untuk memastikan upaya penanganannya. “Beberapa titik genangan air terjadi di Kabupaten Sidoarjo. Mulai lima hari ini kita sudah berputar dari sekian kecamatan, sekian desa, ingin memastikan kehadiran pemerintah terkait dengan tanggap darurat bencana ini agar bisa selesai dengan segera,” katanya.
Menurut Bupati, di sejumlah titik genangan air dapat surut dengan cepat. Begitu juga di wilayah Porong. “Kami turun lagi, sudah kering semua,” kata dia.
Bupati mengatakan, masih terdapat satu titik banjir di wilayah Trosobo, Kecamatan Taman. Menurut dia, upaya penanganan terus dilakukan agar segera tuntas. Ia juga memastikan upaya penanganan terhadap warga terdampak bencana.
“Kami menerjunkan semua pemangku kepentingan di Kabupaten Sidoarjo dan juga PDAM untuk membantu menyediakan air bersih, BPBD untuk MCK-nya, Baznas, Dinsos untuk makanannya, Dinas Kesehatan untuk mengecek kesehatan semua warga dan memberikan susu maupun sereal. Artinya apa, kami ingin memastikan daerah tanggap bencana ini berlangsung sesingkat mungkin,” kata Bupati.