Jumat 23 Feb 2024 15:59 WIB

Mark Rutte Banjir Dukungan Sebagai Calon Sekjen NATO

Rutte merupakan tokoh yang dihormati di seluruh NATO.

Rep: Lintar Satria/ Red: Setyanavidita livicansera
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, kiri, dan Perdana Menteri sementara Belanda Mark Rutte berbicara saat mereka berjalan menuju konferensi pers di Eindhoven, Belanda, Ahad (20/8/2023).
Foto: AP Photo/Peter Dejong
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, kiri, dan Perdana Menteri sementara Belanda Mark Rutte berbicara saat mereka berjalan menuju konferensi pers di Eindhoven, Belanda, Ahad (20/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, dan Jerman memberikan dukungan pada Perdana Menteri Belanda yang akan segera mundur Mark Rutte untuk menjadi Sekretaris Jenderal Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berikutnya. Ia akan menjadi pemimpin aliansi pertahanan itu di masa yang krusial saat perang Rusia di Ukraina masih bergejolak.

Kekuatan-kekuatan NATO mendukung Rutte untuk menggantikan Sekjen NATO Jens Stoltenberg yang akan turun dari jabatannya pada Oktober 2024. Pengganti mantan perdana menteri Norwegia itu akan menghadapi tugas berat sebagai pemimpin aliansi pertahanan.

Baca Juga

Sekjen NATO berikutnya harus mempertahankan dukungan negara-negara anggota pada pertahanan Ukraina. Sambil menjaga agar eskalasi tidak membawa NATO berperang langsung dengan Rusia.

"Amerika Serikat sudah menjelaskan pada sekutu-sekutu kami, sekutu NATO kami, kami yakin Rutte akan menjadi sekretaris jenderal yang luar biasa bagi NATO," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby seperti dikutip Aljazirah, Kamis (22/2/2024).

Juru bicara Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan Inggris "sangat mendukung" Rutte. Juru bicara menambahkan Inggris ingin kandidat yang dapat "menjaga NATO tetap kuat dan melaksanakan visi aliansi NATO 2030."

Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris juga mengatakan Rutte merupakan tokoh yang dihormati di seluruh NATO. Ia memiliki kredensial di bidang pertahanan dan keamanan dan orang yang dapat memastikan NATO kuat dan siap dalam membela diri.

Pada kantor berita Reuters, seorang pejabat Prancis mengatakan Presiden Emmanuel Macron sudah lebih dulu mendukung Rutte. Di media sosial X, juru bicara pemerintah Jerman Steffen Hebestreit mengatakan Berlin mendukung Rutte dan memujinya sebagai "kandidat yang luar biasa."

Para diplomat mengatakan Rutte satu-satunya kandidat resmi dalam persaingan tertutup meski sejumlah nama seperti Presiden Rumania Klaus Iohannis juga muncul dalam pembahasan informal baru-baru ini. Kandidat lain yang mungkin muncul adalah Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas dan Menteri Luar Negeri Latvia Krisjanis Karins.

Namun dukungan dari AS yang merupakan kekuatan dominan di NATO dan tiga negara besar Eropa serta 16 negara anggota lainnya maka Rutte menjadi calon unggulan. Namun beberapa pengamat yakin ia masih harus menghadapi penolakan dari Turki dan Hungaria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement