Jumat 23 Feb 2024 18:33 WIB

Ditanya Apakah Nasdem akan Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Diketahui Surya Paloh belum lama ini bertemu Presiden Jokowi di Istana.

Rep: Eva Rianti, Febrian Fachri/ Red: Andri Saubani
Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (ketiga kiri) bersama Calon Wakil Presiden nomor urut 1 sekaligus Ketua Umum PKB  Muhaimin Iskandar (kedua kiri), Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kedua kanan), Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri (kanan), Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai menggelar pertemuan pimpinan parpol Koalisi Perubahan di Jakarta, Jumat (23/2/2024). Pertemuan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bersama pimpinan parpol pengusung tersebut untuk mendukung bergulirnya hak angket di parlemen jika diduga terjadi pelanggaran dan kecurangan pada Pemilu 2024.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan (ketiga kiri) bersama Calon Wakil Presiden nomor urut 1 sekaligus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kedua kiri), Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kedua kanan), Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri (kanan), Presiden PKS Ahmad Syaikhu (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai menggelar pertemuan pimpinan parpol Koalisi Perubahan di Jakarta, Jumat (23/2/2024). Pertemuan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bersama pimpinan parpol pengusung tersebut untuk mendukung bergulirnya hak angket di parlemen jika diduga terjadi pelanggaran dan kecurangan pada Pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyatakan bahwa Partai Nasdem siap dalam kondisi apa pun, saat ditanya kemungkinan menjadi oposisi pemerintah nantinya. Ia menarasikan sikapnya dengan kata atau idiom "all weather" atau dalam bahasa Inggris yang artinya 'semua cuaca'.  

"Kita ini siap di all weather saja," kata Surya saat memberikan keterangan pers usai pertemuan dengan partai Koalisi Perubahan di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2024). 

Baca Juga

Partai Nasdem diketahui satu suara dengan PKB dan PKS dalam Koalisi Perubahan pengusung Anies-Muhaimin, untuk mendukung Hak Angket penyelidikan dugaan kecurangan Pemilu 2024. Hak Angket itu diketahui diusulkan oleh capres yang diusung PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo. Tujuannya untuk mengungkap kecurangan Pemilu yang sejauh ini diungguli oleh paslon nomor urut 02 Prabowo-Gibran. 

Namun bicara soal posisi Partai Nasdem di barisan oposisi atau berbalik di jalur koalisi nantinya, Surya menyampaikan, bahwa ia perlu mengomunikasikan terlebih dahulu dengan berbagai pihak di Koalisi Perubahan. Partai Nasdem memang dianggap menjadi partai di Koalisi Perubahan yang riskan untuk merapat ke Istana alias berkoalisi dengan pemerintah. Hal itu karena adanya pertemuan Surya Paloh dengan Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu.  

"Saya akan tanya dulu Mas Imin (Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar), kemudian tanya lagi (Presiden PKS Ahmad Syaikhu). Terakhir saya minta pendapat capres kita (Anies Baswedan)," ujar Surya sambil menunjuk orang-orang di samping kanan kirinya. 

"Artinya begini, diantara kami semuanya punya satu kesamaan, satu tekad, satu bahasa, kami ingin berikan yang terbaik untuk perjalanan proses, perjalanan kehidupan kebangsaan kita dengan demokrasi yang tetap terjaga semestinya," jelasnya. 

Saat ditegaskan lagi bahwa Partai Nasdem cenderung akan konsisten di jalur perubahan, dia menyebut 'InsyaAllah'. "Insya Allah barangkali itulah kita harapkan," ujarnya. 

photo
Hsil hitung cepat atau quick count Pilpres 2024. - (Republika)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement