REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menegaskan tetap optimis lolos ke Senayan karena hasil sejumlah survei sebelum Pemilu menunjukkan elektabilitas di atas 4 persen.
“Hasil survei sejumlah lembaga menunjukkan elektabililitas PSI di atas 4 persen. Misalnya SPIN menyebut 4,2% saat survei dilakukan 5-8 Februari 2024. Bahkan, survei lembaga riset media terkemuka menyebut elektabilitas PSI 4,4% tapi survei ini tidak dirilis. Ini semua memperlihatkan PSI sangat mungkin lolos ke Senayan,” kata Ketua DPP dan Juru Bicara PSI, Dedek Prayudi, Jumat (23/2/2024).
Hasil _quick count_ juga menyebut angka 2,9 sampai 3% dengan _margin of error_ 1-1,5%. Artinya, PSI tetap berpeluang masuk parlemen pusat.
Berdasarkan keyakinan itu, DPP PSI menginstruksikan seluruh pengurus, caleg, dan kader untuk mengawal ketat perhitungan suara di semua tingkatan.
“Kami kawal terus di semua tingkatan. Karena, dari temuan di lapangan, ada cukup banyak _human error_. Misalnya, dalam kolom batang lidi, tertulis 35 suara tapi saat dicatat hanya 25 suara. Juga ada perbedaan di C1 dengan hasil rekapitulasi di tingkat kecamatan,” lanjut Dedek.
Kesalahan-kesalahan semacam itu, kata Dedek, diyakini terjadi di banyak tempat. Sangat mungkin dipicu kelelahan para petugas.
Dari pemantauan di lapangan juga ditemukan dugaan bahwa raihan suara PSI akan lebih banyak dibandingkan suara para caleg.
“Menurut kami, ini adalah efek dari kehadiran Mas Kaesang di PSI,” kata Dedek.