Jumat 23 Feb 2024 21:00 WIB

SpaceX Targetkan Sembilan Kali Peluncuran Starship Tahun Ini 

SpaceX menerima persetujuan untuk melakukan hingga 5 peluncuran Starship tiap tahun.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Friska Yolandha
A person poses near the SpaceX mega rocket Starship as they get ready for their upcoming launch in Boca Chica, Texas, USA, 17 November 2023. This is the second attempt to test mega rocket Starship.
Foto: EPA-EFE/ADAM DAVIS
A person poses near the SpaceX mega rocket Starship as they get ready for their upcoming launch in Boca Chica, Texas, USA, 17 November 2023. This is the second attempt to test mega rocket Starship.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat SpaceX mendekati peluncuran Starship pertamanya pada tahun 2024, dari fasilitas Starbase di Texas Selatan, perusahaan tersebut menekan regulator untuk meningkatkan irama penerbangannya. Peluncuran pertama mungkin dalam waktu tiga pekan. 

Dalam siaran pers pekan ini, administrator untuk Commercial Space Transportation  di Federal Aviation Administration (FAA), Kelvin Coleman, mengatakan badan tersebut bekerja sama dengan perusahaan untuk mencoba memfasilitasi proses perizinan peluncuran Starship.

Baca Juga

“Mereka sedang melihat jadwal peluncuran yang cukup agresif tahun ini,” kata Coleman. Dia yakin mereka sedang mempertimbangkan setidaknya sembilan peluncuran tahun ini. Menurut Coleman, itu adalah peluncuran yang banyak. 

“Jika Anda melakukan modifikasi-modifikasi dan melakukannya satu per satu, itu adalah pekerjaan yang berat. Kami telah terus menerus berbicara dengan SpaceX sepanjang waktu, berkumpul dan mencoba mencari tahu bagaimana kami melakukan hal ini. Kami berinvestasi dengan perusahaan, jadi kami akan bekerja dengan mereka untuk membuat mereka kembali beroperasi secepat mungkin,” kata Coleman, dilansir Arstechnica, Jumat (23/2/2024). 

Setelah SpaceX memutuskan untuk meluncurkan dan mencoba mendaratkan kendaraan Starship di Texas sekitar lima tahun lalu, perusahaan tersebut harus menjalani tinjauan lingkungan yang lebih baik di lokasi tersebut. Sebagai bagian dari proses ini, FAA menyelesaikan Final Programmatic Environmental Assessment di Juni 2022. 

Setelah peninjauan tersebut, SpaceX menerima persetujuan untuk melakukan hingga lima peluncuran Starship dari Texas Selatan setiap tahunnya. Seorang pejabat FAA mengonfirmasi kepada Ars bahwa perusahaan sedang mengupayakan modifikasi batas lima peluncuran ini untuk mengakomodasi tarif penerbangan yang lebih tinggi. 

SpaceX meluncurkan kendaraan Starship pertamanya, yang merupakan roket terbesar yang pernah dibuat dan diharapkan dapat digunakan kembali sepenuhnya, pada April 2023. Upaya peluncuran kedua perusahaan pada bulan November lebih berhasil terpisah dari booster sebelum mengalami anomali dan hilang. Tidak ada kerusakan di lapangan kali ini. Pekerjaan yang dilakukan FAA untuk meninjau anomali ini adalah sekitar sepertiganya, kata Coleman. 

Pendiri SpaceX Elon Musk mengatakan perusahaannya kini menargetkan awal hingga pertengahan Maret untuk upaya peluncuran ketiga Starship. Penerbangan kendaraan yang sangat eksperimental ini, kata Musk, memiliki peluang yang cukup besar untuk berhasil mencapai orbit. Coleman mengatakan dari sudut pandang peraturan, jangka waktu tersebut terdengar tepat.

Selama kesaksian di kongres Oktober lalu, Vice President of Build and Flight Reliability dari SpaceX Bill Gerstenmaier mengatakan dia ingin DPR dan Senat Amerika Serikat (AS) menyediakan lebih banyak sumber daya kepada FAA untuk proses peninjauan perizinannya. 

Jumlah peluncuran di AS telah meningkat dari beberapa lusin per tahun menjadi lebih dari 100, dan terdapat banyak perusahaan baru yang mencari persetujuan peraturan untuk aktivitas penerbangan luar angkasa. Badan tersebut mengharapkan untuk melisensikan lebih dari 150 peluncuran dan masuknya kembali tahun ini. Tugas utamanya adalah melindungi manusia dan properti di darat dari bahaya-bahaya penerbangan luar angkasa. 

Coleman mengatakan bahwa ketika dia bergabung dengan cabang Commercial Space Transportation FAA pada tahun 1996, organisasi tersebut memiliki 40 karyawan. Satu dekade lalu, jumlah stafnya 73 orang. Kini jumlahnya menjadi 143 orang, dan organisasi ini “secara agresif’ berusaha menambah stafnya menjadi 157 orang di Florida, California, Texas, dan Washington, DC. 

“Saat ini, jumlah kami sekitar 140 orang, dan mereka mengayuh secepat yang mereka bisa,” kata Coleman. “Kami bekerja di akhir-akhir pekan. Kami bekerja hingga larut malam. Kami memang memerlukan staf tambahan.” 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement