Warga keturunan Tionghoa mengantre untuk mengambil makanan saat perayaan cap go meh di Vihara Amurva Bhumi, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (23/2). Cap Go Meh yang merupakan penutup perayaan Tahun Baru Imlek tersebut diisi dengan hiburan organ tunggal serta sajian makanan khas seperti lontong cap gomeh, kue pancong, dan martabak. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga keturunan Tionghoa menyantap hidangan saat perayaan cap go meh di Vihara Amurva Bhumi, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (23/2). Cap Go Meh yang merupakan penutup perayaan Tahun Baru Imlek tersebut diisi dengan hiburan organ tunggal serta sajian makanan khas seperti lontong cap gomeh, kue pancong, dan martabak. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga keturunan Tionghoa menyalakan lilin saat perayaan cap go meh di Vihara Amurva Bhumi, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (23/2). Cap Go Meh yang merupakan penutup perayaan Tahun Baru Imlek tersebut diisi dengan hiburan organ tunggal serta sajian makanan khas seperti lontong cap gomeh, kue pancong, dan martabak. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga memotret makanan lontong cap go meh di Vihara Amurva Bhumi, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (23/2). Cap Go Meh yang merupakan penutup perayaan Tahun Baru Imlek tersebut diisi dengan hiburan organ tunggal serta sajian makanan khas seperti lontong cap gomeh, kue pancong, dan martabak. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga keturunan Tionghoa memakan kue pancong saat perayaan cap go meh di Vihara Amurva Bhumi, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (23/2). Cap Go Meh yang merupakan penutup perayaan Tahun Baru Imlek tersebut diisi dengan hiburan organ tunggal serta sajian makanan khas seperti lontong cap gomeh, kue pancong, dan martabak. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga keturunan Tionghoa mengambil lontong cap go meh di Vihara Amurva Bhumi, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (23/2). Cap Go Meh yang merupakan penutup perayaan Tahun Baru Imlek tersebut diisi dengan hiburan organ tunggal serta sajian makanan khas seperti lontong cap gomeh, kue pancong, dan martabak. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga keturunan Tionghoa mengambil lontong cap go meh di Vihara Amurva Bhumi, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (23/2). Cap Go Meh yang merupakan penutup perayaan Tahun Baru Imlek tersebut diisi dengan hiburan organ tunggal serta sajian makanan khas seperti lontong cap gomeh, kue pancong, dan martabak. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga keturunan Tionghoa mengantre untuk mengambil makanan saat perayaan cap go meh di Vihara Amurva Bhumi, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (23/2). Cap Go Meh yang merupakan penutup perayaan Tahun Baru Imlek tersebut diisi dengan hiburan organ tunggal serta sajian makanan khas seperti lontong cap gomeh, kue pancong, dan martabak. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Warga keturunan Tionghoa melaksanakan sembahyang saat perayaan cap go meh di Vihara Amurva Bhumi, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (23/2). Cap Go Meh yang merupakan penutup perayaan Tahun Baru Imlek tersebut diisi dengan hiburan organ tunggal serta sajian makanan khas seperti lontong cap gomeh, kue pancong, dan martabak. (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA. -- Warga keturunan Tionghoa mengantre untuk mengambil makanan saat perayaan cap go meh di Vihara Amurva Bhumi, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (23/2).
Cap Go Meh yang merupakan penutup perayaan Tahun Baru Imlek tersebut diisi dengan hiburan organ tunggal serta sajian makanan khas seperti lontong cap gomeh, kue pancong, dan martabak.
sumber : Republika/Putra M Akbar
Advertisement