REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Dahana menyabet dua penghargaan sebagai Perusahaan Terbaik ke-3 Kategori Transformasi Organisasi Anak Perusahaan BUMN dan Best CEO in Supporting FEMM (Food, Energy, Mining, and Military) Project.
Penghargaan ini diraih pada ajang Anugerah BUMN 2024 Tahun ke-13 yang diselenggarakan oleh Majalah BUMN Track. Penghargaan diterima langsung oleh Direktur Utama PT Dahana Wildan Widarman pada Rabu (13/3/2024) di Ballroom Hotel the Westin Jakarta.
Wildan Widarman menuturkan, anugerah yang diberikan oleh BUMN Track ini merupakan prestasi yang diraih hasil jerih payah seluruh elemen insan Dahana. Dengan berbekal core values AKHLAK, Dahana terus berusaha untuk meningkatkan proses bisnis sesuai dengan Good Corporate Governance sehingga mampu mencapai target-target perusahaan.
“Alhamdulillah, kami ucapkan juga terima kasih kepada dewan komisaris yang selalu memberikan arahan kepada kami, kepada dewan direksi dan seluruh insan Dahana atas kerja kerasnya selama ini. Secara khusus kami sampaikan juga terima kasih kepada konsumen dan stakeholder Dahana, atas kolaborasi bersama ini Dahana mampu mencetak berbagai sejarah baru,” ujar Wildan.
Sebagaimana diketahui, dalam beberapa tahun terakhir, Dahana selalu berhasil mencatatkan rekor baru di sektor keuangan. Pada tahun 2023 perusahaan kiblat bahan peledak tersebut berhasil mencatatkan kinerja luar biasa.
Wildan menerangkan, hal tersebut berhasil diraih karena Dahana melakukan langkah perbaikan dengan inovasi bisnis, transformasi organisasi, menerapkan talent management system, hingga secara konsisten menjalankan Tata Kelola Perusahaan yang baik.
Tak puas sampai di sana, demi melayani negeri lebih baik, Dahana mengangkat tema "Building Resilience Through Innovation: Resilient People with High Competitiveness" sebagai tema 2024, dengan agenda pembangunan talenta-talenta Dahana yang unggul dan tangguh dengan tingkat kompetensi yang tinggi.
Selain itu, Dahana juga memiliki komitmen untuk maju dan berkembang bersama masyarakat, khususnya yang berada di sekitar perusahaan. Melalui unit Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Dahana turut mengembangkan perekonomian masyarakat melalui program UMK mitra binaan.
“Pada program ini, Dahana tidak hanya memberikan pinjaman modal kemudian dilepas, TJSL Dahana berkomitmen untuk menaikkan kelas UMK mitra binaan, sehingga kami menyediakan program pembinaan, seperti sertifikasi, pelatihan pemasaran, pembuatan kemasan, hingga pelatihan ekspor. Alhamdulillah beberapa mitra kami kini telah secara rutin mengekspor hasil produksinya ke luar negeri,” pungkas Wildan.
Garap proyek PLTA
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di sektor bahan peledak, PT Dahana mendapatkan kepercayaan dari PT Kayan Hydropower Nusantara untuk menggarap proyek loading and hauling di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang Induk 1375 megawatt yang berlokasi di Malinau, Kalimantan Utara. GM Divisi Kuari dan Konstruksi PT Dahana Setio Budhianto mengatakan, Dahana sangat bangga karena kembali dipercaya terlibat dalam proses pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Di PLTA Mentarang Induk, Dahana mendapatkan beberapa pekerjaan seperti Loading and Hauling untuk pekerjaan Jalan, pematangan Lahan Gudang Bahan Peledak dan pembangunan gudang bahan peledak," ujar Setio dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (23/2/2024).
Setio menyampaikan Dahana mendapat tugas membuat jalan akses yang menghubungkan gudang bahan peledak dengan jalan lokasi proyek, termasuk perkuatan lereng dan drainase. Dahana juga membangun gudang bahan peledak untuk dinamit, ammonium nitrat, emulsion dan detonator.
"Kemudian ada pekerjaan penggalian dan penimbunan, perkuatan lereng dan perkerasan jalan yang telah dimulai sejak Juli 2023,” ucap Setio.
Selanjutnya, Dahana dipercaya untuk melakukan pekerjaan II yang terdiri atas penyediaan jasa pengoperasian dan perawatan gudang bahan peledak, serta pengelolaan penyimpanan bahan peledak selama enam tahun. Saat ini, progres pembangunan jalan akses sudah mencapai lebih-kurang 550 meter.
Setio menyampaikan PLTA yang pembangunannya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Maret 2023 ini memiliki total kapasitas 1.375 megawatt dengan menelan biaya hingga 2,6 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 40 triliun dan dikerjakan secara kolaboratif oleh konsorsium Indonesia dan Malaysia. PLTA Mentarang Induk direncanakan hadir untuk menopang Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI).
Sebagai perusahaan kiblat bahan peledak Indonesia, Setio percaya bahan peledak serta SDM yang unggul dari Dahana dapat memenuhi harapan konsumen dengan pengerjaan proyek tepat waktu.
“Dengan pekerjaan di PLTA Mentarang Induk, kami percaya ini akan menjadi prototipe pekerjaan Dahana di sektor Loading and Hauling, sehingga ke depan, akan semakin banyak konsumen yang mempercayakan pekerjaan Loading and Hauling kepada Dahana,” kata Setio.
DISCLAIMER
Berita ini telah mengalami perubahan judul dari 'BUMN Bahan Peledak Garap Proyek PLTA di Kaltara' dan penambahan materi berita berkaitan dengan narasumber.