Sabtu 24 Feb 2024 07:38 WIB

Resmi Dibuka, Menko Airlangga Targetkan 1.148 Juta Peserta Prakerja 2024

Program Prakerja tahun ini diperkuat dengan peningkatan kolaborasi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Agus raharjo
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membagikan bantuan beras 10 kg kepada masyarakat di Kecamatan Batununggal, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/1/2024).
Foto: dok istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membagikan bantuan beras 10 kg kepada masyarakat di Kecamatan Batununggal, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, program Prakerja 2024 resmi dibuka pada Jumat (23/2/2024). Ditargetkan peserta dalam program kali ini menembus 1,148 juta.

"Pada hari ini, dibuka gelombang baru penerima Prakerja. Dengan target peserta sebesar 1,148 juta. Kuota ini akan dieksekusi secara bertahap oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP),” tuturnya dalam siaran pers, Jumat (23/2/2024).

Baca Juga

Airlangga Hartarto menyebutkan, program Prakerja terus ditingkatkan kualitasnya. salah satu peningkatan yang dilakukan yakni adanya moda pelatihan tambahan yang mendukung fleksibilitas dan aksesibilitas. Khususnya untuk peserta dari Indonesia Timur yang memiliki perbedaan waktu, yaitu diaktifkannya kembali pelatihan asynchronous. 

Beberapa hal pun diperkuat dalam Prakerja 2024. Di antaranya pertama, peningkatan kolaborasi. Program Prakerja akan bekerja sama dengan lebih banyak pihak khususnya Kementrian atau Lembaga untuk menyediakan berbagai pelatihan berkualitas yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

Kedua, memperluas jangkauan. Program Prakerja akan menjangkau lebih banyak lagi masyarakat di daerah terpencil dan tertinggal, juga mendorong keterlibatan Lembaga Pelatihan di lebih banyak kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Ketiga, peningkatan kualitas pelatihan, moda pelatihan akan ditambah dengan adanya moda asynchronous yaitu moda pembelajaran mandiri atau Self-Paced Learning (SPL). 

"Metode ini memiliki keunikan dimana pelatihan harus diakses sesuai alur/sequence yang disampaikan, dan tidak bisa di-skip maupun dipercepat. Meskipun moda ini dapat memberikan fleksibilitas, tapi moda ini membutuhkan komitmen personal yang lebih tinggi dari penggunanya," tegas dia.

Pemerintah yakin, dengan penguatan di berbagai bidang, Program Prakerja akan semakin bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Airlangga juga menyebutkan, visi Indonesia 2045, yaitu menjadi negara maju pada 100 tahun kemerdekaan Indonesia, merupakan cita-cita besar yang ingin diwujudkan bersama. 

Hanya saja agar benar-benar melesat, sumber daya Indonesia perlu dibekali dengan skill yang relevan. Maka menurutnya, pelatihan guna upskilling dan reskilling berskala besar seperti Prakerja memang patut dilanjutkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement