Sabtu 24 Feb 2024 09:40 WIB

Respon Cepat Polisi di Indramayu, Amankan Remaja Pelaku Perkelahian yang Viral di Medsos

Peristiwa perkelahian itu diketahui terjadi di pinggir areal persawahan

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Kapolsek Tukdana, AKP Iwa Mashadi, memberikan pembinaan kepada para remaja pelaku perkelahian yang viral di media sosial, Jumat (23/2/2024) malam.
Foto: Dok Humas Polres Indramayu
Kapolsek Tukdana, AKP Iwa Mashadi, memberikan pembinaan kepada para remaja pelaku perkelahian yang viral di media sosial, Jumat (23/2/2024) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU---- Petugas Polsek Tukdana jajaran Polres Indramayu bertindak cepat mengamankan kelompok remaja pelaku perkelahian di wilayah Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu. Perkelahian dua kelompok remaja yang masih usia sekolah itu sempat viral di media sosial Facebook. Mereka terlibat saling adu jotos satu sama lain.

Peristiwa perkelahian itu diketahui terjadi di pinggir areal persawahan di Jalan Wanasari, Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, pada Selasa (21/2/2024).

Baca Juga

Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar melalui Kapolsek Tukdana, AKP Iwa Mashadi, menjelaskan, pihaknya bergerak cepat menyelidiki kejadian tersebut. Hasilnya, Polsek Tukdana berhasil mengidentifikasi dan memeriksa tujuh orang remaja yang terlibat dalam insiden tersebut. Mereka rata-rata berusia dibawah 15 tahun.

‘’Pemeriksaan tidak mengungkap adanya korban luka dalam peristiwa tersebut,’’ ujar Iwa didampingi Kasubsi PIDM Humas Polres Indramayu, Ipda Tasim, Sabtu (24/2/2024).

Para remaja itu kemudian diamankan di Mapolsek Tukdana untuk dilakukan pembinaan. Mereka sengaja dikumpulkan beserta orang tua masing-masing di Mapolsek Tukdana pada Jumat (23/2/2024) malam, sebagai upaya pencegahan agar tindakan serupa tidak terulang.

Setelah mendapatkan pembinaan dari kapolsek, ketujuh remaja tersebut memberikan pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya.

‘’Mereka kemudian kami serahkan kepada orang tua masing-masing untuk proses pengawasan dan pembinaan lebih lanjut,’’ kata Iwa.

Iwa berharap para orang tua turut serta mengawasi anak-anak mereka. Hal itu untuk mencegah agar mereka tidak terlibat dalam perbuatan serupa di masa mendatang. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement